Investasi Jepang di Indonesia pada tahun 2016 juga meningkat hampir 2 kali lipat jika dibanding pada tahun 2015. Dalam rentang Januari-September 2016, investasi Jepang telah mencapai 4,498 miliar dolar AS atau meningkat hampir 2 kali lipat dibanding periode yang sama pada 2015.
pinterpolitik.com – Senin, 16 Januari 2017.
JAKARTA – Dalam rangkaian kunjungannya ke Asia Pasifik, Perdana Menteri (PM) Jepang, Shinzo Abe juga menyempatkan diri untuk datang ke Indonesia. Shinzo Abe bertemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Abe juga sempat bertemu beberapa menteri Kabinet Kerja.
Salah satu menteri yang mendampingi Jokowi adalah Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM), Ignasius Jonan. Menurut Jonan, banyak hal yang dibicarakan dengan Abe.
“Ada beberapa kerja sama besar yang dimatangkan,” kata Jonan, Senin (23/1/2017).
Jonan menyebutkan bahwa hal pertama yang dibicarakan adalah pembangunan Pelabuhan Internasional Patimban di Kabupaten Subang, Jawa Barat. Mega proyek ini diperkirakan akan menelan biaya hingga US$ 3 miliar atau sekitar Rp 40 triliun.
Pemerintah menggandeng pihak Jepang dalam menggarap proyek tersebut. Ongkos proyek juga akan didapat dari pinjaman Japan International Cooperation Agency (JICA).
Hal kedua yang dibahas adalah studi peningkatan kapasitas jalur kereta Jakarta-Surabaya menjadi kereta semi cepat, demikian diungkapkan Jonan
Saat ini Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Perhubungan bersama JICA dan Bappenas sedang mempersiapkan desain Feaslibility Study, AMDAL dan proses pinjaman maupun investasi lokal untuk proyek kereta tersebut. Untuk proses AMDAL diharapkan sudah dapat selesai pada Februari 2017.
Sementara yang ketiga, lanjut Jonan, adalah eksploitasi Wilayah Kerja Gas Masela.
Investasi Jepang di Indonesia pada tahun 2016 juga meningkat hampir 2 kali lipat jika dibanding pada tahun 2015. Dalam rentang Januari-September 2016, investasi Jepang telah mencapai 4,498 miliar dolar AS atau meningkat hampir 2 kali lipat dibanding periode yang sama pada 2015.
Melalui proyek-proyek tersebut, Jepang seolah ingin menegaskan kembali posisinya sebagai salah satu mitra utama pemerintah Indonesia. Kita tentu masih ingat ketika konsorsium Jepang ‘kehilangan’ proyek Kereta Api Cepat Jakarta-Bandung. Menarik untuk ditunggu bagaimana realisasi kerja sama ini nantinya. (Dtkcom/S13)