“Aku tahu kemana aku pergi dan aku tahu yang benar, dan aku tidak harus menjadi apa yang kamu inginkan. Aku bebas menjadi apa yang yang aku mau”. ~ Muhammad Ali
PinterPolitik.com
[dropcap]P[/dropcap]residen Jokowi telah mereshufle posisi strategis di Kabinet Kerja. Beberapa posisi penting ditambal sulam. Namun, wacana adanya pergantian pada posisi Menteri Perindustrian hanyalah kabar burung semata.
Mengapa? Mungkin posisi Airlangga Hartarto sebagai Menteri Perindustrian patut dipertahankan. Mungkin juga alasannya karena belum ada yang layak dan kompeten menggantikan Airlangga. Wedeeewww.
Jokowi bukannya pernah punya prinsip takkan mengakomodir yang rangkap jabatan? Hmmm, prinsip itu digugurkan dong.
Sedari awal katanya tak ada politik dagang sapi atau koalisi tanpa syarat, ujung – ujungnya bagi – bagi juga weleeeeh weleeeh. Jadi ga aneh lah ya kalau prinsip Jokowi tak teguh lagi. Huffft.
Weleeeeh weleeeh, pasalnya Airlangga rangkap jabatan juga sebagai Ketua Umum Partai Golkar. Weeewwww. Tak penting kayanya sih prinsip rangkap jabatan di tahun ke empat Jokowi – JK ini.
Mungkin yang terpenting bagi Jokowi ialah semua terserah Airlangga. Apapun itu. Weleeeeh weleeeeh. Airlangga minta bertahan jadi Menteri, akhirnya tetap jadi Menteri. Urusan rangkap jabatan urusan nanti sajalah weleeeeh weleeeeh.
Airlangga mau posisi Menteri Sosial, Jokowi pun mengangkat Idrus Marham jadi Menteri Sosial. Weleeeh weleeeeh.
Semuanya seolah berjalan terserah apa kata Airlangga, weleeeh weleeeh. Kaitannya apa emang sih? Partai Golkar yang dipimpin Airlangga kini sudah mendeklarasikan untuk mengusung Jokowi menjadi Calon Presiden di Pilpres 2019. Wedeeeewww, ngeri kali.
Tapi ada yang lucu juga nih. Airlangga mengundang para fungsionaris Partai Golkar untuk berkumpul merayakan Tasyakuran Partai Golkar di Rumah Dinas Menteri Perindustrian, weleeeh weleeeh.
Ada tanda apa yang mengisyaratkan perayaan Tasyakuran Partai Golkar digelar di Rumah Dinas Menteri yang sekaligus Ketua Umum?
Masa iya sih Partai Golkar sedang menghemat dana, untuk menyewa tempat kegiatan pun rasanya pasti ada pemborosan, jadi mau tak mau nebeng ke Rumah Dinas Menteri Perindustrian yang juga rumahnya Partai Golkar upppppssss. (Z19)