“Yang tajam balik bertimbal, kalau tak ujung pangkal mengena.” ~ Tan Malaka.
PinterPolitik.com
[dropcap]P[/dropcap]residen Jokowi enggan menanggapi kebijakan Gubernur DKI Jakarta, Anies Rasyid Baswedan yang baru saja mencabut izin proyek reklamasi teluk Jakarta.
Sebelumnya, Gubernur Anies menegaskan pihaknya berkomitmen untuk tidak melanjutkan apa pun bentuk pembangunan di pulau buatan tersebut. Hal itu dilakukan setelah mendapatkan rekomendasi dari Badan Koordinasi Pengelolaan Pantai Utara (BKP-Pantura). Bukan hanya sekadar pencabutan izin, seluruh aktivitas di pulau reklamasi pun dihentikannya.
Surat perpanjangan izin reklamasi teluk Jakarta yang sudah kedaluwarsa sejak September tahun 2013 dikeluarkan oleh Plt Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok pada 10 Juni 2014 lalu. Saat itu Ahok baru sembilan hari menjabat sebagai Plt Gubernur karena Jokowi sudah cuti kampanye Pilpres tahun 2014.
Hmmm, mungkin kalau Jokowi terlalu banyak menanggapi kebijakan Anies karirnya bisa berhenti seperti proyek reklamasi teluk Jakarta gengs. Kok bisa? Bisalah kebijakan reklamasi Jakarta kan banyak tidak disukai rakyat, terlebih kebijakan itu nyata pro kepada pengusaha dan pemilik modal asing. Ehehehe.
Jadi kalian yakin Jokowi masih berani larang-larang Anies untuk stop proyek reklamasi? Coba aja kalau berani, paling nanti Jokowi dibilang pemimpin pro kapitalis. Wkwkwk.
Terbukti loh Jokowi lagi pusing banget sama kasus kebijakan Anies ini, soalnya kemarin saat Jokowi ditanya-tanya tentang dukungan yang diberikan oleh putri Gus Dur, Yenny Wahid, doi nyengir-nyengir dan terlihat sangat gembira gengs. Nah terus pas Jokowi ditanya soal kasus reklamasi…
Jeng-jenggg! Jokowi terdiam dan tersipu malu.
Wkwkwk, bisa jadi Jokowi enggak berani jawab karena takut malu saat komentarnya itu terdengar oleh para pengusaha yang modalin dana kampanyenya dengan kesepakatan mulusnya proyek reklamasi Jakarta. Ahahahay, eh cuy baru bisa jadi ya! Bukan beneran.
Gimana nih menurut kalian, apa mungkin pemerintah pusat akan dibuat tidak berdaya dengan kebijakan Anies di tahun Pilpres seperti ini? Atau Jokowi beserta seperangkat alat solat, eh maksudnya dengan seperangkat alat negaranya bisa bikin Anies mati kutu, sekali pencet langsung mati?
Ah dari pada pusing mikirin reklamasi, mending mikirin ungkapannya Tan Malaka, biar bisa ngelawan dan jadi negarawan ehehehe: Share on X“Jika kita dalam perjuangan revolusioner tidak mengambil inisiatif duluan, maka lawan mendapatkan keuntungan menguasai kemauan dan perbuatan kita, sehingga kita dipaksa dalam keadaan pasif melumpuhkan.” (G35)