HomeCelotehJokowi ‘Sogok’ KPK

Jokowi ‘Sogok’ KPK

“Istilah korupsi, suap, pembobolan, mark up, catut, artinya sama. Tidak jujur. Artinya sama, tidak menuju ke keadilan sosial. Artinya, merampas nyawa kehidupan lain.” ~ Arswendo Atmowiloto


PinterPolitik.com

[dropcap]K[/dropcap]orupsi merupakan penyakit akut dan hanya akan memperkaya koruptor, namun menyengsarakan rakyat.

Bila penanganan korupsi terbilang lamban, maka ancaman kehancuran suatu negara akan semakin dekat dengan pelupuk mata.

Maka, bila niat para pejabat itu berebut kekuasaan hanya untuk memperkaya diri sendiri, secara otomatis hal ini perlu menjadi perhatian untuk dilakukan perlawanan secara bersama – sama.

Kalau diniatkan sedari awal memangku jabatan itu hanya karena uang, hmmm mari kita bisiki perlahan, mau pilih mundur atau dilengserkan paksa? Weleeeeh weleeeeh, tinggal pilih saja, gampang kan, wedeeww.

Tren para kepala daerah yang tercyduk KPK akibat menyalahgunakan wewenang untuk memperkaya diri sendiri semakin banyak.

Dari mulai Bupati, Walikota, sampai Gubernur pun sudah menggunakan rompi andalan KPK, rompi oranye, coba deh sambil ngaca, keren ga kalau pake rompi begitu?

Tapi kayaknya sih para pejabat yang mengenakan rompi oranye itu punya kebanggaan tersendiri kali ya, soalnya kalau pake rompi itu muka dan raut wajahnya pasti senyam – senyum. Weewww, watado alias wajah tanpa dosa, weleeeh weleeeh.

Namun sebenarnya para pejabat itu sangat memiliki potensi besar untuk jadi tahanan KPK, karena bukan hanya penyalahgunaan wewenangnya saja, adanya penerimaan hadiah atau gratifikasi juga sudah bisa menyeretnya ke jeruji besi.

Hoalaaah, harus hati – hati dong. Kalau mau sih lebih baik seperti Jokowi, ia selalu melaporkan bila ada pemberian hadiah atau gratifikasi untuknya yang berkaitan dengan jabatannya sebagai penyelenggara negara. Walaupun hadiah itu sangat berharga, mau tak mau Jokowi akhirnya menyerahkan kepada KPK.

Baca juga :  PDIP and the Chocolate Party

Kebanyakan orang memuji Jokowi karena selalu melaporkan adanya pemberian hadiah dan gratifikasi itu, weleeeeh weleeeh.

Sudah tau belum, kalau kemarin Jokowi ‘menyogok’ KPK? Kabarnya sih Jokowi menyerahkan sejumlah uang kepada KPK agar hadiah yang dulu diterima Jokowi bisa dibawa pulang. Wedeew, ngeri kali.

Ternyata eh ternyata, hal ini dibenarkan karena Jokowi membayar uang pengganti untuk Deluxe Box Set Metallica senilai Rp 11 juta. Hmmm ada aturan begitu toh, ya udah yang penting lapor dulu ke KPK.

Lapor dulu, baru tebus kemudian. Walaaaah Jokowi rugi dong kalau kayak gitu? Weleeeh weleeh. (Z19)

Artikel Sebelumnya
Artikel Selanjutna
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

#Trending Article

More Stories

Wali Kota Depok ‘Biduan Lampu Merah’

"Kualitas humor tertinggi itu kalau mampu mengejek diri sendiri. Cocok juga ditonton politisi. Belajar becermin untuk melihat diri sendiri yang asli, " - Butet...

DPR Terpilih ‘Puasa Bicara’

“Uang tidak pernah bisa bicara; tapi uang bisa bersumpah,” – Bob Dylan PinterPolitik.com Wakil rakyat, pemegang amanah rakyat, ehmmm, identitas yang disematkan begitu mulia karena menjadi...

Ridwan Kamil Jiplak Jurus Jokowi

“Untuk melakukan hal yang buruk, Anda harus menjadi politisi yang baik,” – Karl Kraus PinterPolitik.com Pemindahan Ibukota masih tergolong diskursus yang mentah karena masih banyak faktor...