“Mereka yang menjadi wakil, layak dapat porsi yang adil. Tapi penting untuk tahu diri dan saling mengerti posisi.”
PinterPolitik.com
[dropcap]W[/dropcap]akil Ketua DPR, Fahri Hamzah tak pernah luput dari beragam kontroversi, ya seolah menjadi ciri khas dari kepribadiannya.
Sedari awal, Fahri selalu ingin memposisikan diri sesuai dengan fungsinya yaitu sebagai wakil rakyat yang mengawasi kinerja Pemerintahan.
Makanya, tak aneh bila Fahri selalu mengkritik keras kinerja Pemerintahan Jokowi – JK, makanya jangan baper sama Fahri ya, kan memang tugasnya begitu. Jadi kalau kritiknya agak kencang dan keras, maklumi saja, weleeeeh weleeeeh.
Kalau kata Fahri, ia mengkritik keras Pemerintahan karena menyayangi negeri ini. Jadi sebagai wujud rasa sayangnya, Fahri ngomel – ngomel terus ke Pemerintah. Olooohhh, oloooh, pukkk, pukkk.
Seharusnya Pemerintah berterimakasih ke Fahri ya, karena setidaknya masih ada orang yang peduli sama negeri ini. Kalau ngaco – ngaco dikit persoalan negeri, siap – siap aja kena hantaman Fahri.
Konsisten juga ya perjuangan Fahri ngomelin Pemerintah. Saking konsistennya, Fahri sampai rela bertahan jadi Wakil Ketua DPR walau udah dipecat dari partainya sendiri. Upppsss, itu namanya konsistensi yang “hakiki”, weleeeeh weleeeeh.
Kalau mau dihitung berapa banyak kritik Fahri kepada Pemerintahan Jokowi – JK, hmmm kayaknya sudah tak terhingga ya, hehehe. Saking kebanyakan atau emang selalu ngomel, ga tau deh jumlahnya udah berapa juta, weleeeeeh weleeeh.
Tapi kalau Pemerintahnya emang sengaja bikin yang aneh – aneh, ya mau gimana lagi, tinggal pasang kuda – kuda untuk terima serangan dari Fahri, ciaaaatttt, ciaaaatttt.
Contohnya aja nih, gimana ga bikin sebel Fahri coba, Presiden Jokowi membuat kegiatan penyerahan sertifikat tanah kepada masyarakat yang dilakukan secara masif di berbagai daerah.
Gw malah lebih setuju kritik bapak yg satu ini. Tajem asli. “https://t.co/tzNYMvZJvJ“
— Rendy Nurpratama (@Rerezpect) March 19, 2018
Hmmm, bangunin macan lagi bobo siang aja sih, akhirnya Fahri menghimbau kepada seluruh rakyat Indonesia agar tak perlu mengucapkan terimakasih kepada Jokowi yang membagi – bagi sertifikat tanah.
Karena, kata Fahri, itu sudah menjadi kewajiban Pemerintah untuk pengurusan sertifikat tanah. Kenapa ga langsung dikasih Badan Pertanahan Nasional (BPN) masing – masing daerah aja sih, masa harus nunggu Jokowi datang dan ada acara penyerahan segala. Lamaaaa tau zzzzz.
Lagian ngapain Jokowi pake turun gunung segala untuk penyerahan sertifikat tanah begitu, bawahannya pada kemana emang? Emangnya Jokowi udah jadi juragan tanah? Atau tukang bikin sertifikat tanah? Ahhhhh syudahlah.
Maklumlah kan baru jadi Presiden satu periode, cari sesuatu yang bikin Jokowi tetap diingat dong, makanya wajar kalau begini, heuuuhhhh, dimaklumin mulu ya. (Z19)