“Dari depan kantor Kecamatan Bantar Gadung ke Pantai Pelabuhan Ratu, Sukabumi, saya menyusuri jalan lebih dari 20 kilometer hari ini, bersama komunitas pengendara sepeda motor.” ~ Presiden Joko Widodo.
PinterPolitik.com
[dropcap]A[/dropcap]da-ada aja ya tingkah Presiden kita yang satu ini. Gak seperti Presiden sebelumnya, Jokowi dalam melakukan kunjungan kerja ke Sukabumi ternyata menyempatkan diri mengendarai motor choppernya. Ya ala-ala ‘Sunmori’ (Sunday Morning Ride) alias naik motor Minggu pagi gitu deh.
Nah, dalam kunjungan kerjanya ke Desa Citarik, Kecamatan Pelabuhan Ratu, Kabupaten Sukabumi, Pakde Jokowi menyempatkan diri untuk mengendarai motor Chopperland hasil modifikasi Royal Enfield Bullet 350 cc yang dibeli dari produsen nasional pada Januari 2018.
Gak tanggung-tanggung loh guys, Pakde menyusuri jalan lebih dari 20 kilometer. Beuh, macam anak muda zaman now aja sih Presiden kita yang satu ini. Saking uniknya, gaya kunjungan kerja Jokowi menjadi perbincangan hangat Warganet. Kepoan bingits sih nih Warganet.
Sebenarnya Warganet gak terlalu ambil pusing dengan agenda sang Presiden saat blusukan memantau ke daerah-daerah. Tapi mereka malah salfok merhatiin style berpakaian Pakde Jokowi. Jiah, bukan programnya yang jadi perhatian, eh malah pakaiannya, eh alah, cape deh.
Ya gimana gak jadi bahan perbincangan, jaket denim yang dikenakan Presiden kita saat kunjungan kerja ke Sukabumi, mengingatkan kita dengan sosok Dilan dalam film ‘Dilan 1990’. Konon kabarnya sih, ada yang bilang kalau jaket denim itu seharga Rp 4 juta. Presiden rasa Dilan KW (tiruan) ini sih, hahaha.
Setelah dipakai Dilan dan Jokowi, jaket denim bakal jadi tren lagi?
— Wicaksono ?? (@ndorokakung) April 8, 2018
Yang bikin unik jaket denim itu karena ada motif bercorak peta Indonesia pada sisi dada depan dan tulisan IND-ONE-SIA pada sisi punggung. Presiden kita jadi keliatan muda lagi ya, ya kayak Dilan gitu deh. Atau mungkin nanti malah Dilan yang tuanya kayak gini ya, caem banget tuh, tsadeest.
Sepertinya Pakde Jokowi tau benar apa yang disukai rakyat Indonesia dari Presidennya. Itu adalah jarak yang dekat antara pemimpin dan rakyatnya. Apa yang ditampilkan Pakde Jokowi, seakan menampik anekdot bahwa pemimpin negeri ini sebelumnya yang berkesan memberi jarak dengan rakyat.
Namun seandainya pendekatan ini tidak diimbangi dengan kinerja nyata di lapangan, maka apa yang ditampilkan Pakde Jokowi hanya pencitraan semata. Dan apa yang namanya pencitraan hanya serba manis di depan, dan akan terasa pahit di belakang. Ya moga gak gitu lah ya guys. (K16)