Site icon PinterPolitik.com

Jokowi Sayangkan Sikap Elite

Jokowi Sayangkan Sikap Elite

Foto : Istimewa

“Tanpa rasa saling menghormati, apa bedanya manusia dengan binatang?” ~ Konfusius


PinterPolitik.com      

[dropcap]D[/dropcap]alam sambutan Jokowi di hari ulang tahun Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) yang ke-20 di Hotel Sahid Jakarta, ia mengomentari banyak hal. Salah satunya adalah persoalan “kebodohan” yang terjadi di sekitar elite politik.

Weleh-weleh, memang sudah berapa lama pak jadi politikus? Kok baru sekarang komentar kayak begitu? Atau sudah sering komentar gitu? Tapi kok masih terjadi, nah kebukti kan sekarang ucapan itu hanya manis di bibir.

Duh… Jokowi aja mengeluh terhadap sikap elite politik yang kerap tidak memberikan edukasi ataupun pendidikan politik yang baik kepada masyarakat. Gimana kita yang sekedar melihat?

Di saat kita mau ikut puji kinerja Jokowi, eh dibilang kecebong. Di saat kita puji Prabowo Subianto dan gagasannya, eh dibilang pro diktaktor. Gimana nanti kalau kita puji Tommy Soeharto ya? Mau dibilang apa lagi coba? Apa kamu mau bilang kita pro sama kecebong yang diktaktor? Eh, bercanda ya pak hehehe.

Sudah lah gengs, hal perbedaan dan perdebatan politik baik di tingkat daerah hingga presiden memang sudah menjadi darah dan daging yang sulit untuk diberantas.

Pada kesempatan itu, Jokowi juga sempat mengingatkan kita, bahwa kita ini bersaudara sebangsa dan setanah air. Pasti akan menyedihkan kalau saling menjelekkan, saling memaki, saling mencela dan saling mecomoh.

Hmmm, mungkinkah solusinya Jokowi harus mengalah saja jadi capres? Coba aja Jokowi minta jadi cawapresnya Prabowo. Mungkin perpecahan yang dieluk-elukkan itu bisa selesai. Ahahaha.

Tapi apa rela ya Jokowi dan oposisinya saling ngalah? Katanya punya niat baik untuk bangsa dan negara, katanya saudara, masa gak rela sih pak? Hehehe.

Mungkin budaya dan etika inilah yang sering kita lupa. Elite-elite politik baik di daerah dan di tingkat nasional, ingatlah bahwa kalian ini dipilih oleh rakyat, jangan sampai energi habis karena saling cela dan cemooh serta saling maki di antara kalian sebagai saudara dan sebangsa dan tanah air. Begitu pesan Pak Jokowi.

Mantap gak tuh? Ayo dong buat gerakan pemersatu, bukan hanya buat gerakan “pamer-saku” yang ujung-ujungnya investasi asing lagi, korupsi lagi. Hehehe.

Nah, kalian tahu dari pidatonya Jokowi yang paling jleb itu adalah persoalan intelijen negara asing yang semakin kuat, tetapi di sisi lain Indonesia masih saja berkutat dalam isu-isu yang memecah belah. Hmmm, miris ya gengs.

Terus solusinya apa dong pak? Bapak kan presiden, masa hanya pidato dan bagi-bagi sepeda saja. Buat dong kampanye pemersatu bangsa, bukan hanya sekedar kampanye Jokowi dua periode saja. Hehehe. (G35)

Exit mobile version