HomeTerkiniJokowi-Sandi Kebanyakan Gimik

Jokowi-Sandi Kebanyakan Gimik

“Berlebihan merupakan ketidakseimbangan.” ~Paulo Coelho


PinterPolitik.com

[dropcap]K[/dropcap]irain cuma follower akun Lambe Turah dan Makrumpita aja yang hobi mengkomentari soal gimik-gimican, Bang Fahri Hamzah juga ternyata. Cuma bedanya, Fahri Hamzah nggak tertarik gimik-gimik seputar Ayu Tingting dan Raffi Ahmad, doi tertariknya sama Joko Widodo dan Sandiaga Uno.

Nah, soal perang gimik yang membawa-membawa persoalan isu ekonomi antara Sandiaga dan Jokowi ini awalnya disuarakan oleh sejumlah pengamat. Menurut para pengamat, kontestasi Pilpres 2019 menjadi ajang head to head antara kedua sosok yang dikemas dalam bentuk gimik.

Eh tunggu dulu, pasti ada jeritan hati para netizen yang bertanya-tanya kenapa Jokowi dan Sandiaga? Bukan sama Prabowo? Ya khan? Cape aku tuh dikomentari salah terus. Tapi kali ini, coba dengarkan alasannya ya gaes. Hehehe.

Menurut Wakil Ketua DPR sekaligus komentator fenomenal sejagat dunia politik Indonesia Fahri Hamzah, berpendapat Sandi memang bukan saingan bagi cawapres Ma’ruf Amin. Menurut Fahri, Sandi lebih tepat dihadapkan dengan Jokowi karena sama-sama menggaet sektor pemilih milenial.

Selama ini memang Sandiagalah yang sebenarnya perang dengan Jokowi. Mereka sama-sama sedang berjuang memperebutkan suara milenial. Prabowo, doi ke emak-emak sama pesantrenlah. Kayak Ma’ruf Amin.

Kapan perang gimmick antara Jokowi dan Sandiaga berakhir? Rakyat lebih butuh visi misi yang masuk akal... Share on X

Menurut Fahri, Prabowo sendiri juga tidak menyangka Sandi bisa mencuri perhatian di masa kampanye Pilpres 2019. Apalagi, Prabowo, kata Fahri, tidak pernah kepikiran menjadikan Sandiaga sebagai cawapresnya, karena kepikiran untuk memilih cawapres dari hasil ijtima ulama. Ehhh, tapi ternyata belok ke Sandi.

Hmmm, kira-kira kenapa bisa menukik tajam gitu ya? Apa ada hubungannya dengan kardus? Coba jelaskan padaku Ferguso. Edededehhh…

Menurut Fahri, pertarungan antara Jokowi dan Sandiaga yang penuh gimik tersebut membuat kontestasi Pilpres 2019 kali ini jauh dari substansi. Suasana seperti ini lah yang menurut Fahri tidak menghadirkan manfaat bagi rakyat Indonesia.

Kalau kata Fahri, ngapain sih kebanyak gimik. Dari pada itu mending banyakin pengenalan visi misi kek. Gimik nggak bisa membebaskan rakyat dari kelaparan bos. Gimana ini bos? (E36)

Artikel Sebelumnya
Artikel Selanjutna
spot_imgspot_img

#Trending Article

Menguji “Otot Politik” Andika Perkasa

Pilgub Jawa Tengah 2024 kiranya bukan bagaimana kelihaian politik Andika Perkasa bekerja di debutnya di kontestasi elektoral, melainkan mengenai sebuah hal yang juga lebih besar dari sekadar pembuktian PDIP untuk mempertahankan kehormatan mereka di kandang sendiri.

Menyoal Kabinet Panoptikon ala Prabowo

Pemerintahan Prabowo disebut memiliki kabinet yang terlalu besar. Namun, Prabowo bisa jadi memiliki kunci kendali yakni konsep "panoptikon".

Tidak Salah The Economist Dukung Kamala?

Pernyataan dukungan The Economist terhadap calon presiden Amerika Serikat, Kamala Harris, jadi perhatian publik soal perdebatan kenetralan media. Apakah keputusan yang dilakukan The Economist benar-benar salah?

Ridwan Kamil dan “Alibaba Way”

Ridwan Kamil usulkan agar setiap mal di Jakarta diwajibkan menampilkan 30 persen produk lokal. Mungkinkah ini gagasan Alibaba Way?

Hype Besar Kabinet Prabowo

Masyarakat menaruh harapan besar pada kabinet Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.

Rahasia Kesaktian Cak Imin-Zulhas?

Dengarkan artikel ini: Audio ini dibuat menggunakan AI. Di tengah kompetisi untuk tetap eksis di blantika politik Indonesia, Zulkifli Hasan dan Muhaimin Iskandar tampak begitu kuat...

Prabowo, the Game-master President?

Di awal kepresidenannya, Prabowo aktif menggembleng Kabinet Merah Putih. Apakah Prabowo kini berperan sebagai the game-master president?

Indonesia First: Doktrin Prabowo ala Mearsheimer? 

Sejumlah pihak berpandangan bahwa Indonesia di bawah kepemimpinan Prabowo Subianto akan lebih proteksionis. Seberapa besar kemungkinannya kecurigaan itu terjadi? 

More Stories

Abdi Negara Terbelenggu Kemiskinan?

"Oemar Bakri, Oemar Bakri, pegawai negeri…” ~Lirik Lagu Oemar Bakri -  Iwan Fals PinterPolitik.com Jadi pegawai negeri itu merupakan impian banyak orang. Pokoknya jadi PNS itu...

Luhut Panjaitan Memeluk Orba

"Luka tidak memiliki suara, sebab itu air mata jatuh tanpa bicara." ~Dilan 1990 PinterPolitik.com Orde Baru masih menjadi sejarah yang amat menakutkan dari sebagian besar masyarakat....

Ma’ruf Amin yang Terbuang?

"Sebagai kekasih, yang tak dianggap aku hanya bisa mencoba mengalah. Menahan setiap amarah…” ~Lirik Lagu Kekasih yang Tak Dianggap – Kertas Band PinterPolitik.com Jika di dunia...