“Seorang pemimpin adalah pribadi biasa yang kesungguhannya tidak biasa dalam menjadikan dirinya pelayan bagi kebaikan hidup orang banyak.”
PinterPolitik.com
[dropcap]S[/dropcap]ejak kepemimpinan Jokowi – JK, nuansa dan gaung parlemen jalanan yang tertuang dalam demonstrasi terasa kurang menggigit lagi, bahkan cenderung meredam.
Makanya Jokowi tak terlatih menjadi pemimpin yang terbuka dengan kritik masyarakat, buktinya aja RKUHP tentang penghinaan Presiden akan dihidupkan kembali, hmmmm, kalau pemimpin alergi sama kritik itu rasanya gimana ya? Uhuuukkk, uhuuukkk.
Mungkin masih terekam dalam ingatan bahwa berbagai demonstrasi yang berteriak atas nama kepentingan rakyat, sangat jarang sekali diakomodir untuk berjumpa dengan Jokowi. Ga tau memang Jokowi merasa itu tak penting, atau memang sibuk dengan aktivitasnya.
Woailaaahh, aktivitasnya apaan sih, bagiin sepeda sama sertifikat tanah? Oh iyaya, Jokowi kan udah kayak tukang sertifikat tanah sekarang ya, padahal urusan kecil bagi – bagiin gitu sih bukan urusan Presiden, weleeeh weleeeh. Mungkin Jokowi terlalu aktif, jadinya begitu bwahahaha.
Kalau masih ingat, Jokowi hanya mengakomodir pihak – pihak yang akan mengamankan posisinya sebagai Presiden. Mahasiswa dan berbagai kalangan sudah jadi korban ‘masuk angin’ perjuangan parlemen jalanan hanya dengan dalih makan malam bersama, hmmm.
Siang tadi menerima & mendengar keluhan perwakilan pengemudi ojek online yg berunjuk rasa. Saya sudah perintahkan Menhub & Menkominfo untuk segera berbicara dengan para aplikator dan para pengemudinya untuk mencarikan jalan keluar terbaik agar tidak ada pihak yang dirugikan -Jkw pic.twitter.com/mc50nldGQh
— Joko Widodo (@jokowi) March 27, 2018
Tapi giliran pihak – pihak yang melakukan demonstrasi itu cenderung mengkritik dan menuntut Jokowi ini itu, biasanya sih ga ditanggepin. Aksi 411 emang Jokowi dateng gitu? Hadeuuuhh, entah kemana dah tuh.
Nah, makanya ga aneh rasanya kalau kemaren Jokowi terlihat sok aktif untuk berdialog dengan para demonstran ojek online (Ojol). Tapi kan Ojol ini menuntut ketidakadilan, kok Jokowi mau sih menerimanya? Bukannya alergi sama kritik?
Weeeeiittsss, beda cuuuyy kondisinya sekarang, aji mumpung mau nyalon lagi jadi Presiden, potensi pendukung sekecil mungkin harus diberdayakan, weleeeeeh weleeeeh. Tahu sendiri kan kalau ojek online sudah bersatu, apalagi disuruh milih Jokowi pas Pilpres, kelar juga itu barang, upppsss.
Hmmm, gara – gara itu ya Jokowi jadi berubah kepribadian, padahal ojek online lagi marah – marahnya karena adanya ketidakadilan tarif yang ditentukan, tapi kok tumben – tumbenan Jokowi mau pasang badan begitu dah? Hmmm, ada sesuatu nih.
Ya namanya juga lagi musimnya cari muka, jadi wajar kalau Jokowi pilih kasih begitu sama ojek online. Suaranya lumayan banyak ya Pak? Weleeeh weleeeh. (Z19)