“Apa yang kita lihat sangat bergantung pada apa yang kita cari.” ~Sir John Lubbock
PinterPolitik.com
Debat capres cawapres tahun ini mengalami beberapa modifikasi. Sekarang debatnya pakai bocoran, para kandidat nggak boleh saling menyerang dengan mengangkat kasus tertentu, moderatornya cuma membacakan pertanyaan dan meminta penonton untuk tenang, serta ada pernyataan apresiasi di akhir debat.
Hmmm, sungguh modifikasi yang aneh tapi nyata bukan? Selamat, perubahan yang dibawa kemarin telah membuat debat berjalan lebih membosankan dari yang pernah terbayangkan. Geregetnya di manaaa? Paling yang menganggap gereget cuma ketua KPU beserta penonton yang berhasil mendapatkan doorprize di acara debat kemarin. Cailaaahh, ini acara debat apa acara maulidan kelurahan? Pakai ada doorprize segala. Wkwkwk.
Terus soal pernyataan apresiasi ya. Jujur ini tuh sangat mengagetkan. Gimana ya, orang lagi berusaha menyanjung-nyanjung dirinya agar dipilih rakyat, eh disuruh menyanjung lawannya sendiri.
Benar aja, di antara pasangan calon nggak ada tuh yang memberikan apresiasi. Hihihihi.
Kenapa Jokowi dan Prabowo enggan saling menyanjung? Share on XKetua KPU Arief Budiman mengatakan, apresiasi tersebut memang nggak wajib, hanya bisa masing-masing paslon berkenan. Kalau kenyataannya kemarin belum berkenan, semoga nanti di debat-debat berikutnya akan berkenan.
Waahh, kalau ternyata di debat berikutnya malah makin emosi gimana tuh?
Walau ide KPU soal pernyataan apresiasi ini terasa aneh, tapi sebenarnya niat awalnya baik sih. Katanya demi membangun kultur baru berdemokrasi. Bias paslon nggak cuma melihat kekurangan lawan, tapi juga nilai positifnya. Gimana? Terenyuh nggak gaes mendengarnya?
Tapi gimana dong, masa lagi bertarung diminta memuji. Sulit sekali… Rasa gengsinya tuh mungkin sama seperti mau minta balikan ke mantan terindah. Uwuwuwuw…
Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma’ruf sih bilang, katanya pernyataan apresiasi itu nggak terlalu penting. Nggak menyatakan apreasiasi bukan berarti Jokowi tak mau memberi hormat.
Wakil Ketua TKN Arsul Sani bilang, kalau Jokowi marah atau kesal sama Prabowo-Sandi, mereka nggak akan saling menyalami dan berpelukan ketika belum diperintahkan. Apresiasi itu malah terkesan basa-basi, yang penting itu aksi nyata.
Caileeehh, semoga aksi yang terlihat kemarin itu benar-benar aksi nyata ya. Biar kedamaian juga sampai ke hati para penonton yang mungkin mulai terbakar api kebencian. (E36)