“Rakyat Indonesia sekarang telah yakin, bahwa tak dapatlah diharapkan sesuatu pun dari pemerintah imperialisme.” ~ Tan Malaka
PinterPolitik.com
[dropcap]A[/dropcap]khirnya, detik-detik yang kita nantikan akan segera datang gengs. Kemarin baru saja terjadi pertemuan para Ketum partai kubu Jokowi, antara lain Partai Golkar, PDIP, PKB, Nasdem, PPP, dan Hanura. Katanya, seluruh partai tersebut sudah menyepakati satu nama cawapres yang akan mendampingi Jokowi.
Hayo, kira-kira siapa ya? Tapi yang pasti bukan Prabowo atau Anies kok gengs, tenang aja. Hehehe.
Menurut Oesman Sapta Odang koalisi mereka sudah bulat, dan ini sudah diserahkan 100 persen ke Presiden soal nama cawapresnya. Menurutnya, semua sudah mengerucut dan keputusan ada di tangan Presiden. Kemungkinan, nama tersebut akan disampaikan dalam satu minggu ini.
Hmmm, gak kerasa ya semua sudah mengerucut, begitu juga dari kubu oposisi yang mengklaim hanya menyisakan dua nama saja yang akan menjadi cawapres Prabowo di Pilpres 2019.
Ketua Umum Persaudaraan Alumni (PA) 212 Slamet Maarif mengklaim pihaknya bersama Gerindra, PKS, PAN, PBB, dan Partai Berkarya tengah menggodok dua nama tokoh yang bakal didukung untuk menjadi cawapres pendamping Prabowo Subianto.
Waduh, Partai Berkarya yang baru aja udah mau ikut menggodok. Untung gak mengkodok, nanti dimarahin cebong loh. Ahahaha bercanda ya Pak.
Slamet mengutarakan hal tersebut usai bertemu dengan Prabowo, Amien Rais serta Sekjen PAN Eddy Soeparno di Hotel Sultan.
Semua tinggal mengerucut kepada dua nama, dan dua nama ini sedang digodok oleh lima parpol itu bersama PA 212.
Slamet emang serupa dengan Oesman, mereka enggan menyebutkan nama cawapres yang tengah digodok masing-masing kubu. Mereka hanya mengatakan bahwa hanya ada satu nama untuk Jokowi dan dua nama untuk Prabowo.
Mereka senada akan mengumumkannya di minggu-minggu ini. Gimana gengs? Kita sebagai rakyat yang menyaksikan drama ini harus menyambut seperti apa? Haruskah kita jungkir balik dan koprol? Hahaha.
Haruskah kita ramaikan meme untuk kedua calon presiden kita? Atau kita harus menyambut dengan kesedihan? Karena tahun politik seperti ini banyak sekali anggaran negara yang keluar dengan percuma, eyke berasa menari di atas penderitaan rakyat gengs.
Semoga aja ya pemimpin yang terpilih menjadi lebih baik, dan benar-benar sekata seperbuatan seperti yang diungkapkan Tan Malaka: “Satu kata dan satu perbuatan!” (G35)