Site icon PinterPolitik.com

Jokowi ‘Plagiator’ SBY

Jokowi ‘Plagiator’ SBY

Presiden Jokowi dan Susilo Bambang Yudhoyono . (Foto: Bidikdata)

“Diriku telah ditiru, aku juga pernah mendengar orang meniru kesalahan saya.” ~ Jimi Hendrik


PinterPolitik.com

[dropcap]J[/dropcap]oko Widodo berada dipenghujung masa baktinya sebagai Presiden. Namun, ini bukan akhir dari segalanya, Jokowi dipastikan akan kembali maju sebagai Calon Presiden 2019. Mau jadi Presiden dua periode? Wedeeewww.

Keinginan Jokowi tak main – main, Jokowi sudah mengantongi modal dan taktik untuk memenangkan kontestasi politik 2019.

Salah satunya dukungan dari partai politik yang sudah mendeklarasikan Jokowi sebagai calon Presiden, tapi kira – kira strategi apa yang akan dipakai Jokowi untuk memenangkan kontestasi politik keduanya ini?

Modal 20 persen presidential threesold kayaknya sih mudah dicapai. Nah, kalau kursi cawapres gimana? Banyak yang berebut ingin jadi cawapres Jokowi, tapi Jokowi sampe sekarang pun belum menentukan sikapnya.

Tapi banyak sekali yang ingin jadi cawapres Jokowi, apa karena Jokowi akan menang mudah dan lancar? Ettttt tapi yang lucunya, terkadang para cawapres ‘spanduk’ ini pada ga ngaca juga sih, kira – kira sesuai ga ya sama kriteria Jokowi, weleeeeh weeleeeeeh.

Apalagi sekarang ada tim khusus yang fokus mengkaji siapakah yang layak untuk mengisi posisi cawapres Jokowi. Jadi harusnya mengedepankan gagasan dan pertimbangan politik, jangan malah sibuk pasang spanduk di sana – sini, hadeuuuhh.

Kalau dilihat dari gelagatnya sih, Jokowi kayaknya ingin mengulang skema yang dilakukan sama Presiden sebelumnya deh. Tahu sendiri kan, gimana lancar jayanya SBY menang di dua periode itu.

Mungkin Jokowi itu ingin seperti SBY. Pertama, Jokowi sangat terbaca menjiplak SBY dengan menjadikan Jusuf Kalla sebagai Waki Presiden. Alhasil, bener bisa menang Pemilu kan? Weleeeeh weleeeeh.

Yang bikin bingung Jokowi sekarang, apakah di periode kedua ini wakil presiden harus ganti atau tidak? Weeeeiiiiittss, kalau mau ngikutin SBY, tentu harus diganti dong. Tapi kriterianya harus yang kayak gimana ya?

Kata banyak orang, Jokowi harus didampingi cawapres yang kental dengan kesan religius. Tapi kalau mau jadi plagiatnya SBY, lebih baik dari kalangan ekonom kayak Boediono aja.

Nah loh, bingung kan? Tenang aja, Jokowi dapet kisi – kisi kok dari Sekjen PDIP untuk ikutin jejak SBY yang ngambil cawapres dari kalangan ekonom. Lumayanlah ada manfaatnya, rupiah kan anjlok mulu tuh, siapa tau bisa jadi alasan dan jawaban untuk masalah itu.

Kalau bener begitu, sukseslah Jokowi menjadi plagiatornya SBY, super mirippppp, weleeeh weleeeh. (Z19)

Exit mobile version