Airlangga Hartarto sudah resmi menjabat sebagai ketua umum Golkar, tapi kok Pak Jokowi masih tenang-tenang aja sih. Katanya, menteri enggak boleh rangkap jabatan?
PinterPolitik.com
“Pak Jokowi sudah jelaskan kemarin bahwa itu masih akan dikaji, karena waktunya tidak lama, paling satu setengah tahun. Ya kita lihatlah nanti perkembangannya.” ~ Jusuf Kalla
[dropcap]W[/dropcap]alau Airlangga Hartarto telah secara aklamasi terpilih sebagai ketua umum Golkar yang baru pada rapat pleno lalu, tapi pengesahannya baru akan dilaksanakan dalam Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) yang resmi dibuka, Senin (18/12).
Sementara para kader Partai Kuning berkonsolidasi, ada pertanyaan nih buat Presiden Jokowi, apakah jabatan menteri Airlangga Hartarto akan dicopot nantinya? Ingat lho Pak, tahun 2014 lalu, Pak Jokowi kan pernah berkoar-koar kalau menteri ga boleh rangkap jabatan. Pak Wiranto aja sampai harus lengser dari Hanura.
Ternyata Wakil Presiden Jusuf Kalla pun punya pertanyaan yang sama. Hasilnya, ya seperti kutipan di atas, Pak Jokowi akan mempertimbangkannya terlebih dulu. Walah, kenapa nih Pakde, kok jadi bimbang begitu sih. Kalau dipikir-pikir, Pakde kok belakangan ini jadi protektif banget sama menteri-menterinya ya?
Jadi Ketum Golkar Airlangga Rangkap Jabatan Menteri (Menteri Perindustrian), Masih Ingat Omongan Ini Pak Jokowi?
[Selasa, 21 Oktober 2014]
Jokowi: Menteri Saya Tidak Boleh Rangkap Jabatan di Partaihttps://t.co/1XEZVQYCbR pic.twitter.com/pQxuElE7k5— Mas Piyu (@maspiyuuu) December 14, 2017
Lihat saja Bu Menteri Sosial, Khofifah Indar Parawansa. Sudah jelas-jelas mendeklarasikan diri sebagai calon gubernur di Jawa Timur, tapi kok masih belum diizinkan untuk meninggalkan kursi menterinya sih? Lha, kalau Bu Mensos nanti kepilih gimana Pak? Atau jangan-jangan Pak Jokowi berharap dia enggak kepilih? Ups!
Sekarang, Pakde makin dibikin bingung dengan rangkap jabatannya Airlangga. Kalau dibiarkan terus begini, kira-kira Pak Wiranto bakal ngambek gak ya? Soalnya kan perlakuannya jadi beda, kepiye Pakde?
Mungkin Pakde tengah mengalami dilema, soalnya waktu berkuasanya kan paling tinggal satu setengah tahun lagi. Kalau sekarang menterinya diganti-ganti lagi, enggak bakal selesai dong tugas-tugasnya. Apalagi janji kampanyenya masih banyak yang belum dibayar nih. Makanya, Pakde males ganti-ganti menteri lagi.
Wah kalau itu alasannya, kenapa Bu Mensos dan Pak Airlangga dikasih izin? Yah, itukan salahnya Pakde sendiri dong jadinya. Sebagai pembantu, mereka kalau dilarang kan juga enggak bisa apa-apa. Ya paling jadi omongan orang seluruh negeri dan dituding diktator lagi aja hahaha. Kasihan banget sih Pakde, terserang dilema begitu. (R24)