Site icon PinterPolitik.com

Jokowi ‘Penggerutu’ Facebook

Jokowi ‘Penggerutu’ Facebook

Presiden Joko Widodo. (Foto: Istimewa)

“Sesampai di lokasi yang seperti surga dunia itu, saya sering kali merasa kesal melihat penduduknya dibiarkan hidup dengan infrastruktur yang buruk. Ini teguran keras buat pemerintah.”


PinterPolitik.com

[dropcap]P[/dropcap]embangunan infrastruktur yang digalakkan Presiden Joko Widodo membidik beberapa wilayah yang belum tersentuh nikmatnya pembangunan. Namun, lebih diprioritaskannya pembangunan seolah mengesampingkan perhatian Presiden kepada penderitaan rakyat yang lainnya.

Hal ini seperti yang terjadi di Asmat, Papua. Dikala pembangunan sudah dieksekusi, namun Papua masih dilanda gizi buruk. Kemegahan infrastruktur berbanding terbalik dengan kondisi sosial yang justru terpuruk, puk, puk.

Apalagi katanya, infrastruktur itu hanya bisa dinikmati dan bermanfaat oleh segelintir orang saja. Apakah benar begitu? Hmmmm, setidaknya begitulah kritik yang disampaikan oleh mahasiswa untuk Jokowi.

Coba mari cermati secara perlahan, apakah kritik itu memiliki dasar argumentasi yang jelas? atau justru memang terlihat serampangan dalam mengungkapkan pendapat?

Weleeeeh weleeeh, masa manfaat infrastruktur hanya sebatas itu saja? Ah masa iya, ga yakin deh.

Apa jembatan, jalan, dan infrastruktur lainnya itu sama sekali ga punya manfaat untuk rakyat kecil? Sama sekali ga ada? Ah masa sih. Yakin begitu?

“Kalau begitu mending mahasiswa itu belajar lagi!” Kata beberapa pihak yang membela Presiden Jokowi, si korban kartu kuning itu, weleeeeh weleeeh.

Tapi bagaimana reaksi Jokowi ketika mendengar argumentasi mahasiswa yang seperti ini? Apakah Jokowi tersinggung? Tidak tergerakkah Jokowi untuk menjelaskan tujuan dari pembangunan infrastrukturnya?

Terus gimana pandangan Bapak Infrastruktur sebagai pelaksana teknis yang sudah lelah membangun infrastruktur ini? Weleeeeh weleeeh, walaupun terkadang Jokowi hanya diam saja tak menanggapi kritik, kini Jokowi memiliki tingkah yang berbeda.

Kini Jokowi mengeluh di akun facebooknya. Curhatan Jokowi ini seolah ingin menjelaskan dan berbagi pengalaman dengan si mahasiswa itu, bahwa kebermanfaatan infrastruktur itu tak sesederhana yang dipikirkan dirinya, aahhhh syudaahlahhh.

Jokowi mungkin awalnya tak berkomentar, karena mungkin menganggap mahasiswa itu hanya keceplosan, tapi Jokowi prihatin kalau pemikiran mahasiswa itu sampai terlalu sesederhana itu.

Akhirnya, Facebook pun jadi pelampiasan Jokowi meluapkan kegelisahannya. Emang curhat apa sih di Facebook?

Kata Jokowi sih, infrastruktur lah yang mempersatukan Indonesia. Pembangunan infrastruktur itu adalah layanan dasar untuk rasa keadilan.

Apakah Jokowi harus sereaksional itu? Dikit – dikit update di Facebook, ah syudahhlah. Lebih baik Jokowi fokus saja menyelesaikan utang janji kampanyenya, jangan malah sibuk menggerutu di Facebook. Heuhhhh.

Nanti masyarakat malah memberikan Jokowi julukan baru lagi kalau terus begitu, yang asalnya Presiden spesialis blusukan menjadi Presiden sosmed, upppssss, weleeeh weleeeh. (Z19)

Exit mobile version