“Kesalahan orang-orang pandai ialah menganggap yang lain bodoh, dan kesalahan orang-orang bodoh ialah menganggap orang lain pandai.” ~ Pramoedya A. Toer
PinterPolitik.com
[dropcap]M[/dropcap]emegang jabatan itu enak ga sih? Tentu sangat enak, nyaman dan ketagihan. Apalagi didapat tanpa keringat dan perjuangan sama sekali, hoki amat ya kalau begitu weleeeh weleeeeh.
Yang namanya pejabat tentu akan difasilitasi negara, makanya kalau tidak bekerja dengan baik, rakyat bisa berteriak dan memarahinya.
Jangan malah balik marah tapi ya, inget tuannya siapa ya, kan rakyat. Biasanya pejabat begitu sih, merasa dirinya waahh, tapi sebenernya ahhh syudahlaaahhh.
Makanya jangan baper dulu kalau dikritik, makanya dengerin dan perhatiin dulu hadeuuuhhh, masa Menteri mau jadi sumbu pendek sih nanti, weleeeeh weleeeh.
Kayaknya sih sedari awal gagal paham deh, para Menteri ini kan seharusnya bukan cuma mengumpulkan kompilasi dagelan dan fenomena yang meresahkan publik, tapi para menteri harusnya sih menunjukkan kompilasi perubahan dan kemajuan.
Semisal, Menkes mengatakan cacing yang berada di ikan makarel mengandung protein. Ada cacingnya loh di makanan yang dikemas begitu, ngapain jadi nyari pembelaan ada protein segala. Yang jelas kan ikan makarel itu dalam komposisinya ga ada cacingnya kan? Mulai kocak kan? Hmmm, bener kan, weleeeh weleeeh.
Apalagi tentang rakyat miskin yang harus diet karena penyaluran beras raskin di Bali terhambat. Ahhh syudahlah, kalau urusan lapar ga usah ngajarin rakyat kecil, sudah terbiasa begitu.
Sohibul Iman: Menteri-menteri Bukan Hanya Tanpa Data Malah Juga Miskin Logika, Ikut Arahan Siapa? https://t.co/wuUssrNYob
— TRIBUNnews.com (@tribunnews) April 2, 2018
Belum lagi warga disuruh nanem cabai sendiri di rumah sama Mendag, lah bukannya Mendag bisa impor, hmmm Mendag si Tengkulak Cabai kan bisa tuh, lagian kan biasanya juga impor melulu, hadeuuuh, kocak lagi kan.
Ga mau kalah kayaknya sih, Mendagri juga pengen ikut – ikutan ngaco nih, katanya sih mengancam Gubernur DKI yang akan dicopot dari jabatannya karena urusan Tanah Abang. Hmmm, ampun dah. Lengkap ya Menterinya semua kompak banget ngaconya.
Gubernur dipilih sama rakyat, kok hanya gara – gara maladministrasi langsung dicopot sih sama Mendagri. Ngaco lagi nih, hadeuuuh, Mendagrinya dari PDIP sih, inget kan PDIP itu oposisi di Jakarta.
Hmmm, kengacoan yang hakiki. Kenapa ya Jokowi masih aja mau pelihara Menteri yang begini? Ahhh syudahlah. (Z19)