“Negara harus bertindak sebagai regulator dan fasilitator tetapi tidak boleh jadi predator.” ~ Christianto Wibisono
PinterPolitik.com
[dropcap]B[/dropcap]entar lagi ambang batas pendaftaran Pilpres 2019, mane nih calon-calonnya? Ett dahh, katanya nggak tunggu-tungguan. Masih pada malu-malu atau begimana?
Kayaknya nih, gara-gara nggak ada yang mau ngaku duluan siapa pasangannya di Pilpres 2019, kubu petahana akhirnya mengambil langkah. Ehh, tapi bukan buat ngaku duluan siapa cawapresnya lho ya, melainkan buat ‘maksa’ kubu lawan buat buru-buru bikin pengumuman. Aiihh, kalo berkuasa mah bebasss..
Yup, baru-baru ini presiden Joko Widodo (Jokowi) mengeluarkan Peraturan Presideon Nomor 32 Tahun 2018 pasal 29, mengenai keharusan kepala daerah yang ingin maju menjadi capres atau cawapres untuk mengajukan izin kepada presiden paling lambat 15 hari sebelum mendaftar.
Ehh tunggu deh, kalau begitu ada kemungkinan kalau cawapres Prabowo adalah seorang kepala daerah dong? Ternyata eh ternyata… Jadi kemarin yang katanya mau ngusung AHY cuma gimmick belaka? Oalah, emangnya acara reality show pake gimmick-gimmick segala. Hihi
Sekretaris Jenderal Partai Gerindra Ahmad Muzani membenarkan kalau Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan masuk di bursa calon wakil presiden Prabowo Subianto untuk pilpres tahun depan.
Nah lohh, terus gimana nasib para warga yang kemarin udah capek-capek demo dan sempat membuat hati Pak Gubernur terenyuh? Kira-kira para warga kemarin bakal patah hati nggak ya? Uwuwuwuwuw.
Oh iya, kan katanya pemberian izin presiden paling lambat 15 hari tuh, berarti harusnya paling lambat hari ini kubu Prabowo udah kasih kepastian dong? Secara akhir pendaftaran Pilpres 2019 kan tanggal 10 Agustus 2018.
Kita liat aja nanti gaes, sampe malam ini bakal ada surat izin dari Anies ke presiden nggak. Kalo nggak ada, ya mungkin calonnya yang lain kali. Tapi katanya, pihak Gerindra menegaskan kalau mereka nggak mau ambil pusing dan menjadi terbelenggu karena PP tersebut.
Wah wahh, emang berani bantah titah presiden? Gurih banget itu kalo sampe salah prediksi. Udah capek-capek menggodok cawapres, tahunya nggak dapet izin. Ciaaann bettt… Ehh tapi pasti dapet izin deng, kalo nggak telat tapinya. Hihi.
Tapi nih kalo menurut kalian, penting nggak sih presiden mengeluarkan PP macam itu? Sambil mikir, coba deh kita renungkan perkataan Joseph Schumpeter yang bilang, “Ketika politik mengajarkan bahwa tugas politikus sesungguhnya melaksanakan kehendak rakyat. Namun, yang terjadi mereka hanya mementingkan dirinya sendiri.“ (E36)