Site icon PinterPolitik.com

Jokowi Manjakan TKA Ilegal?

tka ilegal

Joko Widodo. (Foto: Kedai Pena)

“Bekerja itu bukan mencari nafkah namun ekspresi diri.” ~Jakob Oetama


PinterPolitik.com

[dropcap]D[/dropcap]i zaman yang edannya keterlaluan kayak sekarang, kurang lapangan kerja, banjir pengangguran, kehadiran tenaga kerja asing (TKA) tentu menjadi suatu hal yang meresahkan. Saingan dari dalam negeri aja sudah bejibun, ditambah lagi dari luar negeri. Please deh…

Tapi nih ya, kalau dipikir-pikir, rakyat kita ini suka rasis juga ya. Giliran ngeliat TKA bule yang pirang-pirang gitu aja langsung salah tingkah. Apalagi kalau TKAnya dari Korea Selatan yang bentukannya macam oppa oppa K-pop, beuhhh… makin-makin. Tapi kenapa ya, baru dengar ada TKA dari Tiongkok, kesalnya bukan main? Emang kalau TKA-nya dari negeri tirai bambu kenapa? Ihhh, pilih kasih deh.

Hmm, terus yang lebih mengherankan lagi, kenapa yang selalu disangkut pautin sama TKA asal Tiongkok itu selalu Presiden Joko Widodo? Kenapa?

Ya, isu perihal banjirnya TKA ilegal di Indonesia tak pernah berhenti mewarnai pemerintahan Jokowi. Padahal, kalau menurut calon wakil presiden nomor urut 01, Ma’ruf Amin, TKA yang bekerja di perusahaan di Indonesia sudah sesuai dengan bidang keahlian yang diizinkan dan mereka memiliki dokumen keimigrasian resmi.

Bagaimanapun kita butuh tenaga kerja asing. Tapi yang lokal jangan dilupakan... Share on X

Mantan ketua MUI ini juga mengatakan kalau pemerintah sebenarnya sudah bertindak tegas terhadap TKA ilegal. Menurutnya, selama ini TKA asal Tiongkok yang bekerja di Indonesia juga nggak begitu banyak.

Menurut Ma’ruf, pemerintah telah mengawasi TKA dengan ketat. Kalaupun ditemukan adanya TKA ilegal, maka akan langsung dideportasi ke negara asalnya. Percaya nggak gaes?

Bayangkan, opaa-oppa kinclong seperti Lee Jong Suk aja nggak lewat dari pengawasan petugas imigrasi. Bahkan sampai dideportasi karena datang ke Indonesia bukan dengan visa kerja. Kurang tegas apa?

Yaa, sebagai negara berkembang, wajar saja jika dikatakan kita kekurangan tenaga ahli di beberapa bidang. Karena itu kita masih bergantung dengan TKA. Meski begitu, pemerintah mengatakan tetap mengutamakan tenaga lokal dibandingkan asing, kok.

Yowis, dari pada sibuk menyebarkan rumor TKA ilegal yang bikin panas hati dan belum tentu benar, mending kita belajar yang giat. Negeri kita tuh butuh para ahli ekonomi, IT, teknologi, kedokteran, dan lain-lain. Biar yang jadi ahli nyinyir dan julid cukup Lambe Turah saja. Ok? (E36)

Exit mobile version