“Ya jelas harus ditemukan. Bisa ditemukan hidup, bisa ditemukan meninggal, harus jelas. Masa sekian lama belum jelas yang 13 orang hilang itu….”
PinterPolitik.com
[dropcap]D[/dropcap]alam nyanyian kampanye di Pilpres 2014 lalu, sempat terngiang di telinga masyarakat Indonesia bahwa akan hadir pemimpin yang akan menuntaskan kisah kelam kasus pelanggaran hak asasi manusia. Percaya?
Bagi para keluarga korban, hal ini menjadi suntikan semangat bagi mereka untuk tetap bertahan dalam tabah yang cenderung tak berujung.
Menjadi sebuah kewajaran bila masyarakat menagih janji pemimpinnya. Apalagi sudah lebih dari tiga tahun kepemimpinannya, janji kisah penanganan kasus pelanggaran HAM tak tersentuh dan tak berujung.
Hal ini terangkum dalam berbagai catatan, misalnya terkait 10 kasus HAM berat masa lalu, yang untuk penyelesaiannya masih belum ada kabar baik. Kenapa? Karena masih tersisa 7 kasus lagi.
Waduh, artinya lebih dari setengah periode kepemimpinan Presiden Jokowi, tapi separuh dari penanganan kasus HAM berat saja belum diselesaikan.
Artinya apa? Mandeg dan tak kunjung usai. Weleeeeh weleeeh. Kalau janji pemimpin tak bisa ditunaikan, artinya apa? Huffttt, silahkan jawab sendiri.
Dari kasus HAM berat saja belum selesai, lalu apalagi pekerjaan rumah Presiden Jokowi lainnya?
Kiranya apa yang menjadi batu ganjalan bagi Presiden enggan menyelesaikan penanganan kasus HAM berat?
7 Dari 10 Kasus HAM Berat Belum Tersentuh Di Zaman Jokowi #ham https://t.co/fuULdhSKU4
— RMOL.CO (@rmolco) December 28, 2017
Apakah fakta yang sulit ditemukan atau memang ada yang membisiki Presiden untuk menahannya? Weleeeh weleeeh
Hmmm, bisakah hal ini dinyatakan bahwa Presiden tak niat menyelesaikan pekerjaan rumahnya? Males banget ya ngerjain PR weleeeeeh weleeeh.
Awalnya sih niat kayaknya, karena tiga dari sepuluh kasus bisa tuntas. Tapi kok tujuh lagi mandeg ya? Weleeeeh weleeeeh.
Ibarat adagium sederhana, walau memiliki semangat tinggi untuk membersihkan rumah, rasanya sukar bisa bersih bila pemilik rumah tak memiliki niat dan alat mamadai untuk membersihkannya, apalagi ada yang melarang membersihkannya.
Akhirnya, kisah kelam akan tetap jadi kelam.
Menolak lupa dan panjangkanlah umur perlawanan! (Z19)