Site icon PinterPolitik.com

Jokowi Keteteran, ‘Pembantu’ Ditambah

Jokowi Keteteran, ‘Pembantu’ Ditambah

Istimewa

“KSP saat ini terlalu gemuk. Harusnya dibubarkan saja, karena itu menambah anggaran negara. Karena yang saya dengar, urusannya untuk kepentingan menampung orang-orang yang menjadi relawan (Presiden).” ~ Wakil Ketua DPR RI, Fadli Zon.


PinterPolitik.com

[dropcap]M[/dropcap]enjelang Pilpres 2019, sepertinya Presiden Joko Widodo (Jokowi) membutuhkan persiapan yang lebih matang. Salah satunya menampik maraknya isu yang belakangan terus menerjang Pemerintahan. Untuk itu, Presiden baru saja menambah empat anggota staf khusus (Stafsus) Kepresidenan. Wow, keknya Pakde Jokowi keteteran ya kerjanya sampe perlu nambah ‘pembantu’ lagi?

Dengan nambah empat anggota baru, sekarang Presiden punya 10 Stafsus. Itu gak kebanyakan ya. Ya maklumin aja sih, namanya juga Presiden, pasti super sibuk, jadi banyak kerjaan yang gak ke-handle. Daripada kerjaannya terlantar, ya mendingan diserahin sama yang sudah profesional untuk menanganinya. Bisa aja ngelesnya ya.

Tapi ada aja loh yang gak suka sama keputusan Presiden menambah jumlah Stafsusnya. Salah satunya Wakil Ketua DPR RI, Fadli Zon. Dia itu beranggapan keputusan Presiden ini gak tepat. Cuma menghambur-hamburkan uang aja. Apalagi isunya penambahan anggota KSP ini cuma untuk menampung relawan Jokowi aja.

Wadezig, masa iya kayak gitu? Kabar burung kali tuh? Sejauh ini nama-nama yang terpilih diambil dari jalur profesional. Mereka ditempatkan di bidang komunikasi kementerian dan lembaga, bidang ekonomi, bidang agama, Komisioner HAM, serta Organisasi Kerjasama Islam. Cukup krusial juga sih pemnempatan bidangnya.

Kalau sekedar untuk ‘pembantu’, angka 10 itu terasa kebanyakan lah ya. Bayangin aja kalian punya 10 pembantu untuk beresin segala hal permasalahan di rumah, pasti bakal bersih cling-cling tuh rumahnya. Tapi kan beda atuh kalau Presiden. Angka 10 itu malahan terhitung sedikit loh, untuk seorang Presiden. Eike meneketehe deh.

Nih ya eike kasih tau, Gubernur DKI Jakarta aja punya 73 ‘pembantu’ yang disebut Tim Gubernur untuk Percepatan Pembangunan (TGUPP). Ayo coba bandingin deh guys, gemukan mana 10 ‘pembantu’ untuk Presiden dengan 73 ‘pembantu’ untuk seorang Gubernur. Kalau menurut Fadli Zon sih tetep banyakan angka 10, hahaha.

Tapi di luar gemuk-kurusnya jumlah Staf khusus Presiden ini, yang jauh lebih penting itu yang kefaedahan fungsi mereka. Kalau memang gak memiliki pengaruh terhadap kepentingan langsung pada masyarakat, ya sebenernya gak perlu juga kan ditambah lagi jumlahnya. Tapi mungkin ada alasan tersendiri. Ya udah sih, gak usah kepoan.

Toh keberadaan Stafsus ini pada dasarnya memang untuk memastikan segala tugas Presiden tidak ada yang terlewat dan dikerjakan dengan sebaik-baiknya. Ya skalian menampik isu kesan planga-plongo yang selama ini disematkan para politisi oposisi terhadap citra Presiden. Ya biar gak seperti yang disebutkan filsuf Voltaire(1694-1778): “He must be very ignorant for he answers every question he is asked.” (K16)

Exit mobile version