HomeCelotehJokowi, Kenapa Harus Beli Sabun?

Jokowi, Kenapa Harus Beli Sabun?

“Demokrasi tidak menjamin kesamaan kondisi – demokrasi hanya menjamin kesamaan kesempatan” ~Irving Kristol


PinterPolitik.com

[dropcap]S[/dropcap]ekarang ini heboh soal Jokowi yang membeli 100 ribu botol sabun pencuci piring ketika berkunjung di Garut. Harganya itu Rp 2 miliar. Orang-orang bertanya dong, pakai duit siapa itu ya? Duit pribadi atau duit negara? Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno bahkan sampai meminta Bawaslu untuk memeriksa hal tersebut.

Ya, menurutku kecurigaan BPN wajar saja terjadi. Uang Rp2 miliar itu kan nggak kecil. Dipakai buat beli sabun lagi. Ckckck, eman-eman yawlah… Duit segitu kalau dipecah untuk modal usaha rakyat harusnya sih lebih berguna.

Ahli Utama Kedeputian IV Bidang Komunikasi Politik dan Diseminasi Informasi KSP Ali Mochtar Ngabalin sempat yakin kalau dana yang dipakai buat beli sabun itu pakai duit presiden pribadi. Menurutnya, ya kali dah seorang presiden nggak punya uang segitu buat beli sabun? Wong Ngabalin sendiri aja mengaku mampu kok.

Wahh, eike kalau jadi orang kaya juga, apa iya kepikiran buat beli 100 ribu botol secara cuma-cuma? Kecuali kalau eik orang kaya yang lagi nyalonin diri jadi capres. Bisa jadi. Hiya, hiya, hiya.

Emang kalau beli sabun banyak-banyak, apa dampak besarnya buat rakyat? Share on X

Saking simpang-siurnya berita soal duit siapa yang dipakai Jokowi, akhirnya Bendahara Umum Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma’ruf Amin, Wahyu Sakti Trenggono, angkat bicara. Ternyata gaes, uang Rp 2 miliar itu bukan uang Jokowi, melainkan anggaran kampanye milik TKN. Uang tersebut konon diambil dari pos logistik sebagai dana kepedulian.

Katanya, dana kepedulian ini memang sengaja dianggarkan untuk dipergunakan ketika Jokowi-Ma’ruf berkampanye ke suatu wilayah.

Baca juga :  Taktik Psikologis di Balik Pembekalan Prabowo 

Jadi begitu ya gaes, uang 2 miliar kemarin itu emang untuk pencitraan… ehhh… kampanye. Dan itu dikeluarkan Jokowi bukan dalam kapasitasnya sebagai presiden, melainkan sebagai capres. Jadi menurut Trenggono hal tersebut tidak melanggar aturan yang dibuat oleh KPU.

Hmmm, kalau begini jadi lebih masuk akal kan gaes? Demi citra politik, potisi bisa melakukan apapun, termasuk memberi sabun pencuci piring 100 ribu botol.

Btw, itu kalau sabunnya dibagi-bagi ke rakyat bisa termasuk ke dalam serangan fajar nggak ya? Wkwkwk. (E36)

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

#Trending Article

More Stories

Abdi Negara Terbelenggu Kemiskinan?

"Oemar Bakri, Oemar Bakri, pegawai negeri…” ~Lirik Lagu Oemar Bakri -  Iwan Fals PinterPolitik.com Jadi pegawai negeri itu merupakan impian banyak orang. Pokoknya jadi PNS itu...

Luhut Panjaitan Memeluk Orba

"Luka tidak memiliki suara, sebab itu air mata jatuh tanpa bicara." ~Dilan 1990 PinterPolitik.com Orde Baru masih menjadi sejarah yang amat menakutkan dari sebagian besar masyarakat....

Ma’ruf Amin yang Terbuang?

"Sebagai kekasih, yang tak dianggap aku hanya bisa mencoba mengalah. Menahan setiap amarah…” ~Lirik Lagu Kekasih yang Tak Dianggap – Kertas Band PinterPolitik.com Jika di dunia...