Site icon PinterPolitik.com

Jokowi, Jangan Jual Jan Ethes

jan ethes jokowi

Jokowi bersama Jan Ethes. (Foto: WowKeren.com)

“Anak adalah cindera rasa, obor asa, jejak nyata ada kita di dunia hingga surga.” ~Helvy Tiana Rosa


PinterPolitik.com

[dropcap]N[/dropcap]amanya Jan Ethes Srinarendra, bocah balita yang amat lucu nan menggemaskan. Pokoknya tipikal anak yang loveable banget. Setiap melihatnya, jiwa keibuanku mendadak meningkat drastis. Padahal calon suami aja belum punya. Ironi memang…

Jan Ethes bukanlah bocah biasa. Dia merupakan cucu dari orang nomor satu di negeri ini. Ya, dia adalah cucu dari Presiden Joko Widodo. Karena itu, meskipun dia nggak pernah main iklan popok bayi atau susu formula, Jan Ethes tetap bisa dikenal dan dicintai masyarakat. Andai dia punya akun Instagram, mungkin followernya bisa mencapai jutaan orang tanpa harus beli.

Kehadiran Jan Ethes boleh jadi menjadi aura segar di dalam kegiatan Jokowi. Beberapa kali dia terlihat diajak kakeknya untuk bermain, menghadiri acara penting, hingga datang ke acara talk show di televisi.

Padahal Jan Ethes masih kecil loh. Ngerti politik juga nggak, kenapa harus diajak terus? Biar orang mikir kalau Presiden Jokowi punya seorang cucu yang lucu? Pengen dengar ada yang komentar, ‘cucunya boleh dijodohin sama anak saya nggak Pak’, atau untuk membangun citra Jokowi sebagai family man yang super baik?

Ya, kalau Bapak emang family man harusnya nggak akan mengajak cucu tercintanya ikut kegiatan politik dong? Masa rela cucunya dijadikan senjata politik demi Pilpres? Apa nggak takut potensi legitimasi kampanye melibatkan anak-anak di bawah umur?

Keluarga terlalu berharga untuk digadaikan demi kepentingan politik... Share on X

Belum lagi teman-teman Bapak di TKN Jokowi-Ma’ruf suka nyinyirin kubu sebalah yang calonnya seorang jomblo. Nggak punya istri, dan juga belum punya cucu yang bisa dipamerin. Terus dengan nggak ada hatinya, teman-teman Bapak nantangin doi buat bawa juga anak-istrinya?

Bentar, kok jadi bawa-bawa urusan pribadi sih? Bukannya Pilpres harusnya jadi perang gagasan? Kok jadi bawa-bawa keluarga sih bapak dan ibu di TKN?

Waduh, Pak. Saya aja yang ditanyain pacar setiap acara keluarga aja udah bete. Apalagi Pak Prabowo yang suka ditantang bawa istri dan anak?

Lagi pula Pilpres itu kan bukan kontestasi membangun citra, tapi kontestasi gagasan untuk membangun negeri.Bukankah nggak etis, kalau para elite ini sibuk saling serang hal-hal yang pribadi dan amat sensitif? (E36)

Exit mobile version