HomeTerkiniJokowi Jadi Hobi Ngomong

Jokowi Jadi Hobi Ngomong

“Berikan aku penampilan terbaik karena aku gila akan hal itu.”


PinterPolitik.com

[dropcap]P[/dropcap]engamat politik dari Universitas Paramadina Hendri Satrio menilai, gaya komunikasi calon presiden nomor urut 01, Jokowi harus diubah agar elektabilitasnya tidak menurun menjelang pelaksanaan Pilpres 2019. Bagi Hendri, Jokowi harus lebih memanfaatkan juru bicara untuk mengurangi blunder.

Kata Hendri, Jokowi beberapa kali ini sering melontarkan ucapan yang cenderung menyerang. Kalau ini terus dilakukan, maka elektabilitas Jokowi vs Prabowo akan sama pada Februari 2019, yakni 50:50.

Aduh, enggak takut apa Hendri ngomong kayak gini? Kalau Hendri ngomong gini berarti secara enggak langsung doi bermaksud seperti ini dong:

“Jokowi mending diem deh daripada malu-maluin. Udah, suruh aja jubirnya ngomong cuap-cuap sana sini. Contoh tuh Prabowo, enggak usah banyak ngomong dan keliling-keliling, elektabilitasnya semakin hari semakin meningkat!”

Ngeri cuy, tahun politik nih jangankan ngomong yang buruk-buruk, ngomong buta dan tuli aja dikira nyerang penyandang disabilitas. Betul apa betul? Apalagi kalau bilang: “Jokowi kurangin dong blundernya”. Nanti malah dikira ngatain Presiden RI yang kalau bicara enggak pernah bener loh. Weleh-weleh.

Tapi gengs bagi Hendri, saat dirinya menjadi pembicara dalam Topic of The Week yang bertajuk “Carut Marut Komunikasi Kebijakan Jokowi: Konsistensi, Inkonsistensi dan Ambivalensi” di Seknas Prabowo-Sandi, seharusnya para calon presiden, khususnya Jokowi lebih baik memanfaatkan jubirnya untuk mengurangi blunder.

Jadi kalau Jokowi ke depannya selalu menggunakan juru bicara, Hendri meyakini tidak akan ada lagi salah bicara yang bisa di-counter. Share on X

Memang gengs, eyke mengakui apa yang dibilang Hendri itu tepat sekali. Eh, yang tepat itu terkait fungsikan jubir loh, bukan terkait Jokowi-Ma’ruf yang suka blunder kalau bicara. Awas ya dipelintir-pelintir. Eyke sepakat sama Hendri bahwa lebih baik Jokowi pakai jubir aja terus di masa kampanye ini, biar ucapannya enggak dipelintir-pelintir. Kalau sudah dipelintir kan kasihan nanti jubirnya yang merasakan sakitnya terkilir. Ahahhaha.

Soalnya gengs, kalau hari gini capres tidak lebih hati-hati dalam menyampaikan pendapat, bisa gagal tuh dapat simpati dari masyarakat! Kalau masyarakat sudah hilang simpati, ya karir jadi pejabat harus siap-siap deh terhenti. Betul atau betul? Jadi intinya, apa kalian salah seorang yang sukanya memantau ucapan dari para kandidat? Atau kalian lebih suka melihat kinerjanya saja dibanding narasi-narasi janji yang diberikannya?

Baca juga :  Pak Bas Sang Pengurus IKN

Hmm, kalau eyke mah sudah jelas ya gengs. Eyke lebih suka sama janjinya para kandidat, soalnya kalau kerjaannya eyke mah sudah hapal, paling ya gitu-gitu aja, enggak ada bedanya. Hahaha. (G35)

 

spot_imgspot_img

#Trending Article

Betulkah Jokowi Melemah? 

Belakangan mulai muncul pandangan bahwa pengaruh politik Jokowi kian melemah, hal tersebut seringnya diatribusikan dengan perkembangan berita judi online yang kerap dikaitkan dengan Budi Arie, dan kabar penangguhan jabatan doktor Bahlil Lahadalia, dua orang yang memang dulu disebut dekat dengan Jokowi. Tapi, apakah betul Jokowi sudah melemah pengaruhnya? 

Masihkah Prabowo Americans’ Fair-Haired Boy?

Dua negara menjadi tujuan utama Prabowo saat melakukan kunjungan kenegaraan pertamanya pasca dilantik sebagai presiden: Tiongkok dan Amerika Serikat.

Paloh Pensiun NasDem, Anies Penerusnya?

Sinyal “ketidakabadian” Surya Paloh bisa saja terkait dengan regenerasi yang mungkin akan terjadi di Partai NasDem dalam beberapa waktu ke depan. Penerusnya dinilai tetap selaras dengan Surya, meski boleh jadi tak diteruskan oleh sang anak. Serta satu hal lain yang cukup menarik, sosok yang tepat untuk menyeimbangkan relasi dengan kekuasaan dan, plus Joko Widodo (Jokowi).

Prabowo, Kunci Kembalinya Negara Hadir?

Dalam kunjungan kenegaraan Prabowo ke Tiongkok, sejumlah konglomerat besar ikut serta dalam rombongan. Mungkinkah negara kini kembali hadir?

Prabowo dan “Kebangkitan Majapahit”

Narasi kejayaan Nusantara bukan tidak mungkin jadi landasan Prabowo untuk bangun kebanggaan nasional dan perkuat posisi Indonesia di dunia.

Prabowo & Trump: MAGA vs MIGA? 

Sama seperti Donald Trump, Prabowo Subianto kerap diproyeksikan akan terapkan kebijakan-kebijakan proteksionis. Jika benar terjadi, apakah ini akan berdampak baik bagi Indonesia? 

The War of Java: Rambo vs Sambo?

Pertarungan antara Andika Perkasa melawan Ahmad Luthfi di Pilgub Jawa Tengah jadi panggung pertarungan besar para elite nasional.

Menguji “Otot Politik” Andika Perkasa

Pilgub Jawa Tengah 2024 kiranya bukan bagaimana kelihaian politik Andika Perkasa bekerja di debutnya di kontestasi elektoral, melainkan mengenai sebuah hal yang juga lebih besar dari sekadar pembuktian PDIP untuk mempertahankan kehormatan mereka di kandang sendiri.

More Stories

Rocky Gerung Seng Ada Lawan?

“Cara mereka menghina saja dungu, apalagi mikir. Segaris lurus dengan sang junjungan.” ~ Rocky Gerung PinterPolitik.com Tanggal 24 Maret 2019 lalu Rocky Gerung hadir di acara kampanye...

Amplop Luhut Hina Kiai?

“Itu istilahnya bisyaroh, atau hadiah buat kiai. Hal yang lumrah itu. Malah aneh, kalau mengundang atau sowan ke kiai gak ngasih bisyaroh.” ~ Dendy...

KPK Menoleh Ke Prabowo?

“Tetapi kenyataannya, APBN kita Rp 2.000 triliun sekian. Jadi hampir separuh lebih mungkin kalau tak ada kebocoran dan bisa dimaksimalkan maka pendapatan Rp 4.000...