“Perdamaian hanya bisa terwujud apabila hak asasi manusia dihargai…” ~Dalai Lama ke-14
PinterPolitik.com
[dropcap]D[/dropcap]ebat yang baru tadi malem berlangsung itu tentu sudah ditunggu-tunggu sekali oleh para aktivis HAM. Yoeh, berhubung salah satu dema debatnya itu tentang HAM, dan pesertanya ada yang terindikasi terlibat kasus HAM dan satunya lagi sebagai orang yang pernah berjanji menuntaskan kasus HAM.
Hmm, terus setelah nonton debat kemarin gimana nih gaes? Gemas mau nampol yang mana dulu nih kira-kira? Wkwkwkwk.
Ya, kemarin itu nggak ada satu calon pun yang membahas kasus HAM. Bahasnya flat banget ya. Jadi mungkin kurang greget. Terus ada lagi yang paling bikin geregetan, yakni pernyataan calon presiden nomor urut 01 Joko Widodo terkait penyelesaian kasus HAM yang masih mandek.
Katanya, sulit untuk menyelesaikan kasus HAM berat masa lalu. Kenapa? Menurut Jokowi, masalah pembuktian dan waktu kejadian terlalu jauh. Harusnya ini selesai setelah itu terjadi.
Loh, berarti sekarang Pakde kita ini sedang menyalahkan rezim sebelumnya atas kebuntuan kasus ini? Terus soal Novel Baswedan gimana Pakde? Udah mau dua tahun berlalu loh, tapi belum kelar juga. Alasannya jangan terlalu menggelikan gitu dong Pakdeku sayaaang….
Padahal waktu masih memperebutkan kursi kayaknya yakin banget gitu bakal bisa menuntaskan masalah HAM. Makannya sering-sering ikut Kamisan dong Pak, biar lebih peka. Biar ingat.
Kamisan diadakan agar yang menjadi korban HAM tidak terlupa.... Share on XHingga kini, kasus pelanggaran HAM berat masa lalu masih dalam penyelidikan Komisi Nasional HAM (Komnas HAM). Ada enam katanya. Dan keenam berkas penyelidikan itu telah diserahkan ke Kejaksaan Agung untuk dilakukan proses penyidikan.
Dalam laporan Komnas HAM tahun 2017 yang dipublikasikan tahun 2018, Komnas HAM mengakui mengalami kesulitan dalam mengumpulkan bukti. Hal tersebut berdampak ketika hasil penyelidikan dilimpahkan ke Kejaksaan Agung, pihak Kejaksaan kerap mengembalikan berkas perkara dengan alsan belum lengkap. Makannya proses penegakan hukumnya tak kunjung selesai dan selalu menemui jalan buntu.
Komnas HAM juga curhat, katanya sudah menemui Presiden Jokowi pada 8 Juni tahun lalu. Terus Jokowi dalam pidato kenegaraan pada 16 Agustus 2018 sudah berkomitmen menyelesaikan pelanggaran HAM, ehh tapi perintah tersebut belum juga dilaksanakan dengan baik oleh Jaksa Agung.
Yassalammm, apa perlu bantuan Lambe Turah untuk menuntaskan kasus HAM? Jenis kelamin Lucinta Luna aja bisa terbongkar dengan mudahnya ye kan? Hmmm… (E36)