“Kau tak boleh menyeret-nyeret nasib dan perasaan orang hingga hati orang itu tercecer ke mana-mana. Kau harus berani memilih dengan segala risikonya.” ~Leila S. Chudori
PinterPolitik.com
[dropcap]A[/dropcap]jang pertarungan perebutan kekuasaan di negeri ini akan segera dimulai, setiap kubu mulai merencanakan manuver-manuver jitu, salah satunya dengan membentuk pasukan yang kuat demi mengalahkan kubu lawan.
Secara terang-terangan, Kubu Jokowi-Ma’ruf ingin menggaet Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) Muhammad Zainul Majdi alias Tuan Guru Bajang (TGB) dan Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Mahfud MD. Ini tentu menjadi strategi yang mumpuni, karena kedua tokoh ini memiliki potensi besar untuk meraup banyak suara.
Weleh-weleh, kalau sampai Mahfud MD bersedia bakal mantap betul. Secara kemarin banyak yang kecewa karena Jokowi batal memilih Mahfud menjadi cawapresnya. Siapa tahu yang tadinya kecewa jadi balik mendukung. Hihihi.
Lain lagi kalo TGB juga ikut bergabung, imagekubu Jokowi yang merangkul ulama akan semakin kuat. Suara dari masyarakat religius, terutama di daerah Lombok sudah tentu menjadi milik Jokowi.
Diketahui kalau sejak beberapa waktu lalu TGB sudah menyatakan dukungannya terhadap pemerintahan Jokowi dua periode. Bahkan doi juga sempat digadang-gadang bakal jadi cawapres Jokowi. Nah, kalau sampai sekarang TGB belum bergabung, mungkin karena masih sibuk ngurusin Lombok yang baru kena bencana alam kemarin kali ya. Kalau Mahfud?
Ehmm… Mahfud mah udah bukan mendukung lagi, tapi malah sempet jadi calon kuat pendamping Jokowi. Hanya sayang di penghujung waktu pengumuman, entah kerasukan apa, tiba-tiba Jokowi memilih Ma’ruf. Eike juga masih kebayang muka Mahfud yang langsung pulang setelah pengumuman, sedih kecewa gimana gitu. Yaa, semoga aja doi nggak ngambek karena gagal dipilih di waktu akhir. Rugi banget kalau sampe kubu Jokowi kehilangan sosok Mahfud dalam pasukan tempurnya. Hehehe.
Hingga sekarang, ketua tim kampanye Jokowi-Ma’ruf belum juga terlihat. Padahal struktur tim sudah mulai terbangun, nama-nama untuk posisi bendahara dan sekretaris juga sudah ditetapkan. Wakil Presiden Jusuf Kalla bahkan dikabarkan sudah pasti bakal menjadi Dewan Penasihat tim kampanye.
Hmm, jangan-jangan Mahfud MD atau TGB yang akan menduduki posisi ketua timses.Ya, hitung-hitung hadiah atas kesetiaan dan dukungan mereka. Kalau sampai begitu, lampu kuning untuk kubu lawan dong? (E36)