“Yang beneran punya, ngga akan banyak bicara seperti mereka yang berlaga “SOK PUNYA“. ~Bob Sadino
PinterPolitik.com
[dropcap]M[/dropcap]inggu ini rakyat Indonesia baru saja dibom dengan berita hoaks yang amat sangat fantastis. Tahu apa? Ada artikel yang mengatakan kalau Presiden Joko Widodo masuk daftar orang terkaya urutan ke-18 dari 40 tokoh Asia.
Wow, PSI sebagai partai sekaligus juri Kebohongan Awards harus ngasih hadiah kepada yang nulis ini nih. Dahsyat banget soalnya. Nggak cuma bohong besar, tapi juga konyol. Gimana PSI? Mohon lebih obyektif. Terima kasih. Hehehe.
Artikel tersebut ditulis oleh Alice Hou dengan judul ‘Real Life Crazy Rich Asians: The 10 Most Interesting (and Richest) Asian of 2019 dan dimuat di situs www.investing.com.
Wihh, pakai bahasa Inggris, gaes. Boleh nih buat alasan ke dosen pembimbing kalau disuruh nyari sumber dari luar negeri. Nih Pak, artikel bahasa Inggris juga bisa bermuatan hoaks. Mending baca Pinterpolitik aja, lebih terpercaya dan mendidik. Hiyaaaa, promosi. Wkwkwk.
Oke back to topic ya gaes. Dalam artikel itu nggak disebut dengan gamblang berapa harta yang dimiliki Jokowi. Yang pasti, politisi PDIP, Eva Kusuma Sundari memastikan kalau itu hoaks karena Jokowi telah melaporkan kekayaan ke LHKPN KPK. Nilainya bahkan belum menandingi kekayaan orang terkaya nomor satu di Indonesia versi Forbers, Robert Budi Hartono dan Michael Hartono.
Tapi situs Investing.com itu apa sih? Eike baru dengar juga. Si Alice Hou bisa menilai Jokowi sebagai Crazy Rich Asian dari mana ya? Masa gara-gara kemarin Jokowi beli 100 ribu sabun pencuci piring seharga Rp 2 miliar? Asal tahu aja, itu pakai duit kampanye oiii… Duit hasil patungan para pengusungnya. Zzzz…
Mana bisa orang tiba-tiba mendadak kaya? Share on XKalau kata Eva, bisa jadi pemberitaan ini merupakan serangan untuk Jokowi. Orang tentu bertanya-tanya dong, belum ada lima tahun menjabat sebagai presiden, udah jadi Crazy Rich Asian? Jangan-jangan korupsi. Hehehe, tapi rakyat Indonesia pintar lah ya. Masa percaya berita sampah macam gitu.
Aku berharap media penyebar Hoaks macam Investing.com jangan sampai makin populer. Kesenangan dia traffic website-nya naik gara-gara dikepoin masyarakat Indonesia. Media begitu nggak usah dibaca, baca Pinterpolitik.com udah paling bener. Hiya, hiya, hiya… (E36)