“Kita bukan badut sirkus yang bisa setiap saat membuat mereka terpukau, kita hanya sekedar manusia yang menjalankan hidup dengan tulus yang bertekad.”
PinterPolitik.com
[dropcap]K[/dropcap]oalisi Prabowo Subianto hingga kini masih meramu pasangan capres dan cawapres untuk diusung melawan Jokowi di Pilpres 2019. Untung saja kubu koalisi ini tidak meramu jamu oplosan untuk melawan Jokowi.
Alah, maaf gengs, eyke kebanyakan baca berita kriminal, jadi kebawa-bawa deh tuh bahasa jamu oplosan. Hehehe.
Tapi gak sabar ya gengs, kita melihat siapa sih sebenarnya yang bakal menjadi calon pemimpin kita ke depan, Jokowi lagi atau Prabowo ya?
Kalau menurut kabar yang beredar sih, memang belum pasti siapa yang akan mendampingi Jokowi sebagai kandidat di Pilpres 2019. Tetapi, yang pasti nama yang semulanya ada lima calon sekarang telah mengerucut menjadi tiga nama calon.
Untuk Prabowo sendiri, sederet nama telah disiapkan. Mulai dari Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), Ahmad Heryawan, Anies Baswedan, Zulkifli Hasan, hingga Chairul Tanjung.
Namun, ada kemungkinan Ketua Umum Partai Gerindra itu menyerahkan mandat Presiden kepada tokoh lain alias menjadi king maker.
Tapi nanti dulu gengs, bisa jadi kan kalau Prabowo maju lagi, keadaan bisa berbalik. Masalahnya kan Jokowi sekarang ini sedang ditimpa banyak persoalan, mulai dari dolar yang menguat, penjualan aset Pertamina, naiknya BBM, saham Freeport, dan aduh banyak deh.
Siapa tahu kan dengan berbagai kasus itu, Prabowo bisa dengan mudah menekuk lutut Jokowi. Hehehe.
Tapi nih gengs, kalau menurut pernyataan Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR), Ujang Komarudin, jika Prabowo menyerahkan mandat calon presiden 2019 kepada tokoh lain, maka bukan hanya Prabowo, Gerindra yang dipimpinnya juga akan mengalami senjakala. Maksudnya, kerugian besar bagi Partai Gerindra sudah ada di depan mata.
Menurut Ujang, Prabowo itu identik dengan Partai Gerindra. Begitu juga sebaliknya, Partai Gerindra itu identik dengan nama mantan Danjen Kopassus itu.
Jadi, jika Prabowo tidak jadi maju dalam Pilpres, maka Gerindra tidak akan menikmati keuntungan elektoral dari ketokohan Prabowo.
Hmmm, katanya sih gitu gengs, kalau menurut kalian gimana?
Apa Prabowo dan Partai Gerindra akan menemui ‘petaka’ di Pemilu 2019 kalau seandainya Prabowo menjadi king maker dan mencalonkan tokoh lain?
Atau sebaliknya, Prabowo dan Partai Gerindra akan menemui ‘petaka’ di Pemilu 2019 jika seandainya mengusung Prabowo?
Nah yang terakhir, apa mungkin Jokowi-lah yang akan menemui ‘petaka’ karena siapapun lawannya di Pilpres 2019 adalah ‘petaka’ karena sebagian rakyat sudah muak dengan kepemimpinannya? Ahahah.
Intinya gengs, mending tuh kita renungin aja ungkapan dari seorang filsuf yang bernama Voltaire. Hehehe selamat berkontemplasi gengs: “Semakin aku banyak membaca, semakin aku banyak berpikir; semakin aku banyak belajar, semakin aku sadar bahwa aku tak mengetahui apa pun.” (G35)