Site icon PinterPolitik.com

Jokowi Beli Sabun Biar Wangi?

Jokowi beli sabun 2 m

Joko Widodo. (Foto: MerahPutih)

“Surat suara lebih kuat dari peluru.” ~Abraham Lincoln


PinterPolitik.com

[dropcap]A[/dropcap]khir pekan kemarin diwarnai dengan kabar heboh kunjungan Presiden Joko Widodo ke Garut. Ikut cukur rambut massal di bawah pohon rindang, gitu ye kan. Tontonan yang amat menarik dan menghibur. Presiden gitu loh, mau-maunya potong rambut di bawah pohon dan ditonton banyak orang. Sungguh hal langka dan nyentrik abis.

Tapi nggak cuma soal cukur rambut, aroma pencitraan Jokowi makin kuat setelah doi memborong 100 ribu botol sabun milik salah satu kelompok usaha di Garut, Eli Liawati. Uang yang dikeluarkan doi nggak tanggung-tanggung gaes, Rp 2 miliar. Ngeces nggak tuh dengernya? Uang segitu cuma buat beli sabun dong. Sabun! Apalah aku yang masih suka ngasih air ke botol sabun yang hampir habis. Hmmmm…

Btw, Bapake beli sabun banyak-banyak buat apa sih? Mau buka online shop? Terus dagangan lain nggak dibeli sekalian Pak? Kasihan dong yang satu dapet 2 miliar, yang lain cuma dapat konten instastory ketemu presiden? Wkwkwkk.

Harum kebaikan seseorang tidak akan bisa ditempuh hanya dari pencitraan, Bosque... Share on X

Lagian beli sabun sampe 2 miliar gitu emang dampaknya apa ya untuk Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM)? Bandingkan kalau uangnya dipakai untuk bikin program dan saluran distribusi produk, mungkin bisa lebih maknyus dan berdampak besar. Ya, walau beritanya nggak akan seviral beli sabun 2 M sih. Edededeh… kok jadi ngatur.

Itu cuma saran kok. Lagipula beli sabunnya juga pakai uang pribadi Bapak ya? Untuk bikin program gitu-gitu mah biar pakai uang negara saja ya. Uang pribadi khusus untuk pencitraan? Hehehe.

Tapi kalau saran eik, kalau mau pencitraan mbok yang lebih berdampak besar lagi dong. Beli 100 ribu botol sabun di satu kelompok pengusaha dan disiarkan di media-media itu lebay banget. Dan so what gitu loh?

Besok-besok nih, kalau memang kebetulan ada rejeki lagi, bisa kali uangnya dipakai untuk pengembangan pasar bagi produk UMKM dan peningkatan kualitas produk UMKM biar bisa bersaing di pasaran. Bikin pelatihan lucu-lucu gitu juga boleh loh. Agar UMKM kita lebih pintar menghasilkan uang.

Ya, menurutku rakyat itu janganlah dimanja berlebihan. Biar nggak dikit-dikit merengek, dikit-dikit protes. Dibantu boleh, tapi kan lebih asyik kalau sambil dibimbing. (E36)

Exit mobile version