“Anda dilahirkan memiliki sayap, mengapa lebih memilih hidup merangkak?” ~ Jalaluddin Rumi
PinterPolitik.com
[dropcap]P[/dropcap]artai Golkar telah meyakini untuk melabuhkan kembali pilihannya mengusung Joko Widodo sebagai Presiden di Pilpres 2019.
Namun akankah Partai Golkar lagi dan lagi menitipkan kader potensialnya untuk mengisi posisi Cawapres Jokowi?
Mungkin belum bisa terjawab secara jelas oleh Partai Golkar atau Jokowi sekalipun, apakah penyebabnya itu karena banyaknya nama – nama ‘titipan’ kepada Jokowi atau sikap Partai Golkar yang masih malu – malu.
Lagian kenapa malu – malu coba, makanya Partai Golkar harusnya ga perlu sungkan lagi kepada Jokowi, kalau mau minta ya minta aja. Masa Partai yang terhitung lebih senior begini masih aja malu – malu, weleeeeh weleeeh.
Akhirnya semua mungkin bisa terjawab saat Airlangga Hartarto menyambangi Jokowi ke Istana Bogor. Dalihnya sih, katanya, untuk lari pagi bersama. Tapi masa iya ga ngobrolin apa – apaan. Ahhh syudahlah.
Kalau mau analisis pake tanda – tanda, ada hal menarik dalam pertemuan antara Airlangga dan Jokowi. Tak lain dan tak bukan ialah baju yang dikenakan keduanya. Jokowi mengenakan kaos warna kuning, sedangkan Airlangga mengenakan baju warna putih.
Hayoolooohh, kan cuma warna baju doang apaan sih, cocoklogi banget dah. Ettt tapi artinya apa deh? Weleeeeh weleeeh, kalau Airlangga yang menggunakan baju putih artinya apa ya? Ahhh syudahlah.
Apakah ini menandakan bahwa Airlangga ingin mencoba mengikuti jejak langkah seniornya Jusuf Kalla? Masih ingat kan kalau pas kampanye Pilpres 2014 lalu ciri khas baju Jokowi – JK itu kemeja kotak – kotak dan kemeja putih.
Hmmm, kayaknya Airlangga mencoba menyesuaikan diri kalau mau jadi Cawapresnya Jokowi ya? Atau pengen niru aja ya, tapi kok Airlangga masih malu – malu aja nih, hadeuuhh, politikus masa pemalu sih.
Nah itu kan Airlangga, kalau Jokowi kenapa pake baju warna kuning, artinya apa ya? hmmm.
Kayaknya sih, Jokowi pengen nyindir Airlangga, kalau Jokowi bisa ‘memaksa’ Partai Golkar untuk memilih Airlangga jadi Cawapres, walaupun Jokowi bukan kader Golkar tapi bisa saja diatur begitu.
Makanya tak aneh kalau ada ungkapan, Jokowi ternyata lebih Golkar dibandingkan Airlangga. Ya setidaknya dari segi warna baju yang dikenakannya, Jokowi lebih Golkar kan? Weleeeeh weleeeh, berani – beraninya ya Jokowi ‘membajak’ ciri khas Partai Golkar. (Z19)