“Tidak ada jabatan di dunia ini yang perlu dipertahankan mati-matian,” – Abdurrahman Wahid
PinterPolitik.com
Prahara anggaran boombastis mobil dinas Presiden dan para Menteri Kabinet Kerja jilid 2 menuai polemik. Beragam perspektif bermunculan, ada yang setuju karena faktor keamanan dan kenyamanan pejabat negara, disisi lain ternyata banyak juga yang menolak karena anggaran terlalu besar.
Weeeitsss tapi ada sesuatu yang menarik, selain jumlah besaran anggaran yang menohok, ternyata perusahaan yang mengajukan tender pun ikut jadi sorotan.
Ternyata ehhh ternyata, peserta lelang tender itu salah satunya milik keluarga Wakil Presiden Jusuf Kalla. Weleeeh weleeeh, Opa JK udah akhir masa jabatan masih aja usahain bisnis. Namanya juga bisnis, tetap berkembang dan mengembangkan, heleeeh.
Namun, sayang seribu sayang, perusahaan keluarga Opa JK gagal mendapatkan tender mobil dinas Presiden dan para Menteri Kabinet Kerja jilid 2.
Ehmmm, tumben jabatan tinggi gak ngaruh ke tender, heleehhh, baguslah, terhindar dari nepotisme. Menjunjung tinggi profesionalisme, uhuuyyy.
Tapi kalau sekarang kita coba bayangin ada di suatu zaman yang suka nepotisme, pasti bisa ketebak kan Opa JK pasti sukses dan gampang dapetin tender itu? Apalagi jumlahnya yang fantastis, cincayyy lah.
Kira-kira, kalau dibikin reka adegannya mungkin seperti ini, menjelang maghrib di pelataran Istana, Opa JK nyolek dan bilang ke Pakde. Pakde, proyek mobil dinas Presiden oper-oper lah sini.
Weeeittss, Pakde langsung menjawab, heleeehh, itu kan proyek mobil dinas Presiden, Opa gak boleh ikutan, kan aku Presidennya, weleeeh weleeh.
Dalam hati Opa bergumam, ehmmm, iya juga sih. Tapi, Pakde kan Opa mau pensiun nih, gak apa-apa lah kasih Opa aja.
Pakde tetep bersikukuh, ndak bisa Opa, ndak bisa.
Akhirnya Opa nyeletuk bilang, yaudah proyek buat mobil dinas Wapres mana nih, biar Opa aja yang garap, kan mobil Wapres. Gapapa toh?
Sambil tersenyum, Pakde bisikin Opa. “Opa kan bentar lagi pensiun, pensiun jadi Wapres, jadi lebih baik pensiun juga ya jadi pengusaha, weleeeh weleeh…”
Ya tapi kan itu hanya dialog imajiner. Untung aja gak ada jual beli proyek ya untuk kasus pengadaan mobil dinas. Semoga aja bisa berlanjut ke proyek-proyek selanjutnya ya. (Z19)