Site icon PinterPolitik.com

JK Pilih Jaga Gawang

JK Pilih Jaga Gawang

Jusuf Kalla. (Foto: Ngopibareng.id)

“Politik itu baik selama di tangan politisi bajik. Tapi politik akan buruk kalau jatuh dalam cengkeraman politisi busuk.” ~HM. Guntur Romli


PinterPolitik.com

[dropcap]S[/dropcap]ebelum secara resmi mengumumkan cawapresnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengunjungi Jusuf Kalla terlebih dulu di kantornya. Katanya Pakde mau mohon restu sekaligus minta JK untuk menjadi ketua tim pemenangan dirinya di Pilpres 2019.

Edededehh, akhirnya udah nyerah nih nugguin putusan MK? Berarti Anda kurang beruntung Pak. Hehehe.

Menurut keterangan Tim Ahli Wapres Iskandar Mandji, JK tidak menerima tawaran dari Jokowi tersebut karena lebih memilih untuk ngurusin rakyat.

Wah, yang bener Pak? Ku terharu sekali loh mendengarnya. Emang kalo negarawan yang baik itu harus lebih memilih mengabdi dibanding mengurusi urusan perebutan kekuasaan.

Hmm, tapi nih ya, eike kemarin sempet denger kabar dari Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto, katanya tim sukses kemenangan Jokowi-Ma’ruf Amin akan dipimpin JK. Jadi yang bener yang mana nih, Bapak JK yang belum mau ngaku, atau Airlangga yang kurang update informasi? Tapi di zaman seperti sekarang ini, kurang informasi itu rada, emmm, mungkin nggak sih gaes? Wkwkwk.

Iskandar Mandji mengatakan, kalau JK sebenarnya tidak 100% menolak. Ia akan tetap membantu, namun tidak masuk ke dalam struktur.

Hoo, kalau seperti itu ya nggak apa-apa sih, yang penting jangan sampai lupa diri. Nanti kalau terlalu sibuk ikut kampanye, urusan negara begimana?

Oh ya, berati selama Jokowi kampanye nanti, Pak JK dong yang mengemban tugas sebagai RI-1? Yoi, kapan lagi ya kan. Cie… cie… akhirnya dapat wewenang yang lebih besar. Hihi.

Ngomong-ngomong nih, kan kesempatan untuk menjabat lagi sudah tertutup ya, koalisi Jokowi juga sudah ketuk palu soal cawapres, Pak JK masih kebelet menjabat nggak? Mending nggak usahlah ya, kan ada banyak cara untuk berkontribusi memajukan negeri. Ya, nggak harus sebagai presiden atau wakil presiden, tapi sebagai anak bangsa.

Kalau kata B.J. Habibie, “Hanya anak bangsa sendirilah yang dapat diandalkan untuk membangun Indonesia, tidak mungkin kita mengharapkan dari bangsa lain.” (E36)

Exit mobile version