“Bahkan bunglon yang pandai menyamar pun tidak ada yang bermuka dua hanya untuk menyakiti kawan atau lawannya.” ~ Anonim
PinterPolitik.com
[dropcap]T[/dropcap]ernyata bukan hanya soal ujian saja yang suka dianulir. Posisi Jusuf Kalla dalam koalisi partai pendukung petahana juga begitu, sering diubah-ubah. Haha.
Sebelumnya JK pernah diisukan akan kembali menjadi cawapres Jokowi, hingga kemungkinan itu pupus karena terhambat peraturan. Kemudian, JK sempat diminta untuk menjadi ketua tim pemenangan Jokowi-Ma’ruf, namun ia tolak karena lebih ingin mengurus negara.
Tak lama kemudian, kabar berhembus lagi. JK bersedia menjadi penasihat kampanye, yang bertugas memberikan rekomendasi dan pertimbangan atas pelaksanaan TKN Jokowi-Ma’ruf.
Namun baru-baru ini, rupa-rupanya posisi JK kembali dianulir. Kini JK akan masuk sebagai tim pengarah kampanye, yang dipastikan tidak akan mengganggu netralitasnya sebagai wakil presiden.
Hmm, apa mungkin JK bisa sesakti itu, sampai bisa membelah diri di antara kepentingan politik dan kepentingan bangsa? Atau emang JK ini punya kemampuan seperti bunglon, yang bisa berubah warna di segala kondisi dan situasi?
Nah, tapi kan kalo bunglon berubah warna untuk pertahanan diri, kalo Pak JK untuk apa nih? Uhuk uhuk.
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto yakin kalau JK akan tetap netral, karena apa yang dilakukannya masih berkesinambungan dengan pemerintahan sebelumnya. Menurutnya, Jokowi-Ma’ruf adalah kesinambungan dari pemerintahan Jokowi-JK. Lah, memangnya tugas dewan pengarah itu ngapain aja sih? Masa bisa disambungkan macam itu? Hehehe.
Menurut Hasto, dewan pengarah merupakan para “karyawan umum” partai yang bertugas memberi arahan dan petunjuk kepada timses. Tugasnya berbeda dengan dewan penasihat, yang bertugas untuk memberi pandangan dan nasihat kepada timses berdasarkan nila-nilai luhur bangsa Indonesia. Jadi, tugasnya nggak akan terlalu berat dan menyita banyak waktu.
Selain JK, dalam dewan pengarah timses Jokowi-Ma’ruf terdapat nama Menko PMK Puan Maharani, Wapres ke-6 RI Try Sutrisno, hingga elite Golkar Agung Laksono dan Akbar Tandjung.
Oh ya, ngomong-ngomong nama Tim Kampanye Pemenangan Jokowi-Ma’ruf kan sudah dikasih ke KPU nih, tapi kok nama ketuanya masih kosong? Belum ada yang mau atau bagaimana sich? Nungguin Pak Mahfud ya? Ah, doi udah sakit hati di-PHP-in, emang masih mau? Diketawain kubu sebelah loh nanti. Hehe. (E36)