“Dengan menolong diri sendiri, akan dapat menolong orang lain dengan lebih sempurna.” ~ R.A. Kartini
PinterPolitik.com
[dropcap]P[/dropcap]residen Jokowi kini dalam kondisi kebingungan, keputusannya yang akan menentukan nasibnya kemudian. Tentunya Jokowi tak boleh serampangan dalam mengambil keputusan.
Walaupun kini Jokowi memiliki modal kuat sebagai petahana, tentunya tak menutup kemungkinan akan muncul penantang yang tangguh di Pilpres 2019. Salah satu kuncinya ialah Jokowi harus bersanding dengan orang tepat, sederhananya dapat mendongkrak elektabilitas Jokowi.
Kalau dilihat dari tingkat kepuasan masyarakat mungkin besar, tapi kayaknya ga bisa menjadi patokan, karena harus diakui juga bahwa masih banyak lapisan masyarakat yang justru tidak puas atau yang lebih parahnya lagi, ingin Presiden baru.
Nah loh gimna dong? Sekali lagi dikatakan bahwa kuncinya ada pada sosok Cawapres Jokowi, siapa ya yang cocok untuk mengisi posisi itu? Weleeeeh weleeeh.
Nama – nama kan udah santer nih kedengeran, bahkan udah pada sibuk sendiri masang spanduk di mana – mana, hadeuuhhh, kalau begitu caranya kayak Cawapres spanduk dong, ahhh syudahlah.
Tapi ya udah deh ga usah dilihat dari spanduknya, tapi peluangnya nih gimana ya melihat nama – nama itu, weleeeh weleeeh. Kan udah ada dua tim khusus yang menangani urusan Cawapres, ada tim internal yang dipimpin Pratikno dan ada juga dari PDI Perjuangan.
Dari sini aja bisa dilihat kalau urusan beginian bikin ribet, karena ehhh karena ga mungkin ada dua tim, susah banget apa ya? Weleeeeh weleeh.
Yaiyalaaah susah, emangnya segampang dan seenak jidatnya PSI nentuin Cawapres begitu, banyak pertimbangannya juga kali ah, hadeuuuh.
Di dua tim ini ada banyak tokoh bintang bertebaran, bahkan di tim PDI Perjuangan melibatkan Wakil Presiden Jusuf Kalla. Waduuuhhh, JK kan ga bisa dicalonin lagi jadi Cawapres, iya sih, tapi kan seengganya punya andil ngasih masukkan ke Jokowi tentang kriteria dan cocok untuk Jokowi.
Tapi kok pas ditanya, JK ga mau mengakui ya kalau dia itu bagian dari tim penjaring Cawapres Jokowi. Kalau misalkan JK ga masuk tim dan nantinya salah memilih Cawapres.
JK pada akhirnya bisa jadi kolega yang gagal menyelamatkan Jokowi dari jurang kekalahan, weleeeh weleeeh. (Z19)