Site icon PinterPolitik.com

JK: Dana Pensiun Koruptor Pecah

JK: Dana Pensiun Koruptor Pecah

JK sebut dana pensiunan untuk koruptor sebagai guyonan (Foto: istimewa)

“Bit-bit kamu mengigit. Kamu berhasil menertawai diri sendiri dan keluar dari kesombongan. Kompor gas”. – Komentar Pakde Indro atas penampilan David Nurbianto dalam Stand Up Comedy Indonesia (SUCI)


PinterPolitik.com

[dropcap]K[/dropcap]ata orang-orang, komedi adalah puncak dari tragedi. Charlie Chaplin juga pernah bilang bahwa tawa sering kali menyimpan kegetiran di dalamnya. Komedi juga menjadi pelarian dan bagian dari upaya untuk menertawakan kesulitan-kesulitan hidup.

Jadi, kalau saat-saat sekarang kita nonton TV dan ngelihat makin banyak komedian, itu tandanya hidup orang-orang Indonesia sedang ada pada level yang makin sulit. Apa-apa makin mahal cuy, ke toilet umum aja sekarang bayarnya Rp 2000 kok.

Lalu, bagaimana kalau komedi itu ditampilkan dalam dunia politik?

Mungkin itulah yang bisa dilihat dalam pernyataan Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) saat mengomentari pernyataan Prabowo Subianto tentang “dana pensiunan” untuk koruptor yang bertobat.

Kata Pak JK, aksi Prabowo itu sekedar lawakan alias gurauan aja. Menurutnya, orang biasa aja masih sulit dapat dana pensiun, kok ini malah mau ngasih dana pensiun untuk koruptor. Lawakanmu petjah alias lucu, Pak Prabowo – gitu kira-kira yang ada di benak Pak JK.

Baik Prabowo maupun Pak JK memang lagi guyon-guyonan doang. Masalahnya, masyarakat bisa saja nanggepinnya secara serius. Share on X

Ada benarnya sih apa yang dikritik Pak JK itu. Perilaku korupsi mah harusnya nggak boleh ditolerir. Para koruptor harus dimiskinkan semiskin-miskinnya.

Tapi, bisa aja Prabowo ngomong gitu demi mempertimbangkan sisi kemanusiaan juga kan. Manusia bisa khilaf, jadi kalau sudah bertobat, selayaknya dikasih pintu maaf.

Daripada dikasih proyek kan pak, nanti malah berabe. Uppss, nggak lagi ngomongin soal PLTU Riau kok. Hehehe.

Kalau diperhatikan, emang wajar sih Pak JK ngomong gitu. Soalnya doi kan masih punya kuasa – setidaknya dalam kaca mata Pak Rizal Ramli (RR).

Tengok tuh wawancara RR dengan salah satu stasiun TV yang bilang bahwa pencopotan dirinya dari posisi Menko Kemaritiman adalah karena ada “pengusaha yang jadi penguasa”. Hayoo, siapa nih, Pak RR?

Emang politik itu dekat banget sih sama komedi. Kalau kata Mahfud MD, guyon-guyonan lah istilahnya. Doi ngomong gitu ketika ngomentarin manuver Kiai Said Aqil yang ikut mendorong Kiai Ma’ruf Amin untuk terpilih jadi cawapres Jokowi.

Artinya, baik Prabowo maupun Pak JK memang lagi guyon-guyonan doang. Masalahnya, masyarakat bisa saja nanggepinnya secara serius. Kan nggak lucu kalau orang jadi pada nggak mau milih Prabowo gara-gara dana pensiunan untuk koruptor.

Wong itu penjara Sukamiskin aja isinya bak apartemen, masa mereka-mereka masih harus dikasih dana pensiunan? Jadi emang petjah sih ini komedinya.

Persoalannya, Pak JK ngomentarin itu apa karena yakin Jokowi bakal menang lagi nih? Hayoo. Nggak dua-dua kaki lagi kan kayak di Pilkada DKI Jakarta 2017 lalu? Itu kata Ebiet G. Ade alias rumput-rumput yang bergoyang loh ya. Hehehe. (S13)

Exit mobile version