“Amar ma’ruf nahi munkar termasuk fardlu kifayah. Amar ma’ruf nahi munkar tidak boleh dilakukan, kecuali oleh orang yang tahu betul keadaan dan siasat bermasyarakat agar ia tidak tambah menjerumuskan orang yang diperintah atau orang yang dilarang dalam perbuatan dosa yang lebih parah.” ~ Syekh an-Nawawi Banten.
PinterPolitik.com
[dropcap]B[/dropcap]agi kamu yang beragama Islam pasti sering banget denger kata-kata amar ma’ruf nahi munkar kan? Yup, itu frasa bahasa Arab yang memerintahkan untuk mengajak atau menganjurkan hal-hal yang baik dan mencegah hal-hal yang buruk bagi masyarakat. Frasa ini dalam syariat Islam hukumnya adalah wajib.
Nah, taukan kalau beberapa hari belakangan ini sering terjadi kasus teror terhadap ulama-ulama di beberapa daerah? Masalahnya ada beberapa diantara kasus itu yang ternyata hoax belaka. Ya rekayasa gitu deh. Yang bikin lebih miris nih, pelakunya sendiri itu seorang marbot masjid. Lah, jadi ini ceritanya orang Islam sendiri yang bikin hoax? Waduh, nakal ya.
Pelakunya itu adalah marbot Masjid Al Istiqomah, Pameungpeuk, Kabupaten Garut. Dia merekayasa cerita serta bukti penganiayaan dan pengeroyokan terhadap dirinya sendiri. Kok jadi kepo ya, kira-kira apa sih tujuannya? Bilangnya sih, dia menyebarin hoax karena faktor ekonomi. Mmm, masa iya? Bohong dosa loh.
Menjelang Pilkada kayak gini, isu penyerangan terhadap ulama dan tokoh agama itu sangat sensitif. Apa dia ini mau dompleng cari empati warga sekitar kalau dia juga ikut jadi korban pengeroyoan orang tidak dikenal? Jangan-jangan tujuan akhirnya itu agar ada warga yang berbelas kasih memberikan uluran tangan berupa santunan. Tapi ga gitu juga keles caranya.
Konferensi Pers Kapolda Jabar didampingi Ketua MUI dan Sekretaris DMI Jabar, Kapendam III / Siliwangi serta PJU Polda Jabar mengenai kasus Penyebaran Berita Hoax Terjadinya Penganiayaan Marbot Masjid Istiqomah di Pameungpeuk Kab. Garut pic.twitter.com/9Axfoflr4x
— Humas Polda Jabar (@bidhumaspldjbr) March 1, 2018
Dalam kasus penyerangan sejenis lainnya, alih-alih membuat citra baik partai yang berideologi Islam, hoax rekayasa pengeroyokan ini justru memperburuk citra umat muslim di mata para pemilihnya nanti. Percaya deh, masyarakat nantinya malah antipati sama partai-partai yang mengusung nilai-nilai Islam. Ya karena dianggep semangat Islam itu hanya slogan semata. Tuh buktinya, ada umat Islam yang bikin hoax.
Tapi uniknya nih, kok Kapolres Garut AKBP Budi Satria Wiguna justru ngasih santunan berupa sepeda gunung, mesin pemotong rumput, sembako, dan uang tunai pada pelaku? Tapi tetep ya, kasus hukumnya tetep jalan. Ya kali abis bikin hoax gitu, terus bisa lenggang-kangkung bebas. Hahaha.
Jadi ambil pelajaran ya guys, dalam kasus ini. Kalau kamu beragama, ya berbuatlah hal yang baik sesuai yang diperintahkan dan jauhi larangannya. Jangan malah memanfaatkan situasi terus bikin hoax yang fatal banget kayak gini. Coba kalau ga ketahuan itu hoax dan masyarakat tersulut emosi, terus muncul kambing hitam makhluk bernama PKI. Cape deh, ujung-ujungnya balik ke situ lagi. (K16)