Site icon PinterPolitik.com

Indonesia Barokah Bikin Gerah

tabloid indonesia barokah

Tabloid Indonesia Barokah. (Foto: Pojoksatu.id)

“Jika kau tidak berhati-hati, koran/media massa akan membuatmu membenci orang yang dizhalimi, dan mencintai orang yang melakukan kezhaliman.” ~Malcolm X


PinterPolitik.com

[dropcap]S[/dropcap]etelah tahun 2014 lalu kita dihebohkan dengan kehadiran koran Obor Rakyat, di Pilpres 2019 ini, mendadak muncul saingannya, Tabloid Indonesia Barokah.

Kalau Obor Rakyat dulu jelas isinya itu bikin patah hati Jokowi beserta para pendukungnya. Isinya penuh dengan fitnah, seperti Jokowi PKI, dan lain-lain. Nah, apakah tabloid Indonesia Barokah, yang namanya amat religius itu juga bisa bikin gerah?

Ya, kalau Obor Rakyat pernah bikin gerah Jokowi, sekarang giliran Indonesia Barokah yang bikin capres-cawapres nomor urut 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno kepanasan. Yup, isinya dinilai sangat menjatuhkan harga diri pasangan baru ini.

Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandiaga hingga saat ini masih mengkaji untuk menempuh jalur hukum terhadap peredaran tablod Indonesia Barokah, yang bikin nggak barokah itu. Sejauh ini, tabloid tersebut telah beredar di masjid-masjid sejumlah kecamatan di Jawa Tengah dan Jawa Barat.

Kalau kata Ketua Divisi Advokasi dan Hukum Partai Demokrat, Ferdinand Hutahaean, tabloid Indonesia Barokah ini pola peredarannya mirip dengan tabloid Obor Rakyat. Cuma beda objek yang dijelek-jelekinnya aja.

Tapi kita ya nggak boleh langsung nyamain-nyamain begitu dong. Toh, Bawaslu bilang tidak ada unsur pelanggaran di tabloid tersebut. Isinya tulisan-tulisan yang disadur dari media-media mainstream. Fakta. Cuma sayangnya, fakta-fakta yang ditulis itu nggak bagus untuk elektoral Prabowo-Sandi. Hehehe.

Fakta meskipun tentang keburukan, adalah fakta... Share on X

Wah, emang pinter sih yang bikin tabloid ini. Mungkin belajar dari Obor Rakyat kali ya, yang hoaks-hoaks recehnya gagal mencegah Jokowi memenangkan Pilpres. Kalau isi tabloidnya berita-berita dari media massa kan, jadi sulit dibilang hoaks. Bawaslu juga nggak bisa bilang tabloid itu sebagai praktik kampanye hitam. Hmmm…

Atau dari pada sibuk playing victim karena tabloid Indonesia Barokah, mending bikin dah tuh tabloid tandingan. Tapi isinya harus dengan fakta-fakta ya. Biar rakyat juga bisa sadar, kalau di dunia ini nggak ada pemimpin yang sempurna. Mau itu Jokowi atau Prabowo. Selebihnya, biar rakyat yang menilai secara objektif, mana di antara makhluk tidak sempurna ini yang lebih baik untuk memimpin Indonesia ke depan. Gimana? Hehehe. (E36)

Exit mobile version