“Menteri-menteri dari partai politik, kerap kali disibukkan urusan politik. Korupsi juga masih menggurita, sejumlah menteri akhirnya ditangkap KPK.” ~Najwa Shihab
PinterPolitik.com
[dropcap]G[/dropcap]aes, udah tahu ya kalau kader Partai Golkar ada yang kena perangkap tikus KPK? Lagi? Yup, mantan Menteri Sosial Idrus Marham sudah ditetapkan sebagai tersangka terkait kasus dugaan suap pada proyek pembangunan PLTU Riau-1. Ehh iya, partai ini juga bukan sih yang tetap bersikeras ingin mengusung mantan napi korupsi menjadi caleg di Pileg 2019? Weleh-weleh, kok makin lama makin terbukti… nganu. Uwuwuwuw.
Peneliti CSIS Arya Fernandes membandingkan sikap Golkar dalam mengangani kasus korupsi Idrus Marham dengan mantan Ketua Umum Golkar Setya Novanto. Sekarang ngerasa nggak sih kalau Golkar lebih gercep (gerak cepat) dalam mengambil sikap? Kayaknya mereka sudah sadar, kalau ngerepotin KPK tuh cuma membawa dampak negatif bagi Golkar.
Dulu inget nggak waktu kasus Setnov? Dramanya bukan main, njelimet dan bikin ngilu. Gimana ceritanya kecelakaan mobil nabrak tiang listrik, tiang listriknya baik-baik aja, tapi Setnov bisa benjol segede bapau? Memang doi itu paling bisa deh kalau melawak. Lalu bagaimana dengan Idrus?
Tidak seperti Setnov, sepertinya Idrus bukan tipikal orang yang senang membuat drama di luar nalar. Doi cukup berpikiran logis dengan mengundurkan diri sebagai mensos. Share on XSepertinya Idrus bukan tipikal orang yang senang membuat cerita-cerita di luar nalar. Doi cukup berpikiran logis dengan mengajukan surat pengunduran diri sesaat sebelum resmi ditetapkan sebagai tersangka oleh KPK. Good Job! Eh tapi kok bisa pas banget ya waktunya? The power of firasat, kah? Cucok deh. Wkwkwkwk.
Menjelang pemilu, Golkar memang patut hati-hati. Alih-alih bikin drama yang mempertaruhkan elektabilitas partai, lebih baik menghilangkan proteksi terhadap Idrus. Kalau begini kan main bersih namanya. Aman, baik elektabilitas Golkar maupun petahana nggak akan jatoh-jatoh amat.
Ahhh, kebayang deh gimana leganya Presiden Joko Widodo (Jokowi), satu noda perusak citra mundur di waktu yang tepat. Coba, kalau ngundurin dirinya pas sudah jadi tersangka, nggak jadi bulan-bulanan oposisi nantinya? Kira-kira sikap Idrus yang demikian bakal dikasih hadiah apa nih? Sepeda? Hehehe.
Ternyata dapet pujian gaes. Jokowi mengaku mengapresi pilihan Idrus mundur dari kabinet demi melancarkan penyidikan KPK. Uwuwuw, kalau begitu, doaku, semoga kasusnya lekas selesai ya. Amin. (E36)