Site icon PinterPolitik.com

ICMI Doyan Latah?

ICMI Doyan Latah?

Istimewa

Sebelumnya, ICMI sudah mengeluarkan dukungannya pada Jokowi. Bahkan belakangan mereka ikut menyodorkan nama cawapres segala.


PinterPolitik.com

“Jangan mengingat sesuatu yang mudah dicari.” ~ Albert Einstein

[dropcap]D[/dropcap]ukungan pada Jokowi untuk kembali menjadi presiden, sepertinya begitu bertubi-tubi. Tak hanya partai politik, beberapa organisasi kemasyarakatan maupun profesi pun seakan ikut berlomba-lomba menyatakan dukungannya pada mantan Walikota Solo tersebut. Saking banyaknya, sampai bikin Jokowi jadi pusing sepertinya.

Gimana enggak pusing, di balik semua dukungan itu, pasti ada embel-embel lainnya. Apalagi kalau bukan proposal penawaran untuk jadi calon wakilnya di Pilpres 2019 nanti? Terus, kalau misalnya enggak kepilih, ngambek. Eh mulai deh pelan-pelan deketin lawan politiknya. Halah, politik itu kejam, Bung!

Tapi sepertinya sih enggak begitu dengan organisasi hijau yang satu ini, yaitu Ikatan Cendikiawan Muslim Indonesia (ICMI). Sejak akhir tahun lalu, Ketua Umumnya, Jimly Asshiddiqie bahkan udah mengeluarkan pernyataan kalau organisasi para pemikir Islam ini mendukung Jokowi untuk menjadi presiden selama 10 tahun.

Wedeew, pernyataannya itu ternyata mengejutkan dan menuai banyak kritik bagi mantan Ketua Mahkamah Konstitusi tersebut. Tapi ia tak bergeming, bahkan menegaskan kalau pernyataan itu ICMI resmi, bukan dari pribadi. Ketetapan sang ketua ini, juga langsung diamini oleh Wakil Ketua ICMI, Priyo Budi Santoso.

Ya sebenar sih wajar aja kalau ICMI dukung Jokowi, kan Priyo dan sang pendirinya, BJ. Habibie merupakan pentolan Golkar. Masa iya sih, mereka akan dukung saingannya Jokowi, menggunting dalam lipatan dong namanya itu. Walaupun yang digunting cuma seujung kukunya doang, tapi kan bakal keliatan juga ya?

Hanya saja, ke sini-sininya kok jadi enggak enak ya? Sebab belakangan ICMI juga jadi latah ikutan nyodorin nama cawapres buat Jokowi. Alamak, apa enggak kasihan sama Jokowi yang udah gelung koming nentuin mana yang mau dipilih? Hmmm, terus kalau ternyata diantara Mahfud MD, Din Syamsudin, dan Jimly sendiri enggak ada yang kepilih gimana? Mau ikutan ngambek juga dengan narik dukungan? Hadeuh. (R24)

Exit mobile version