“Saya salah seorang paling menggebu-gebu saat dia menjadi Ketua KPK, tokoh muda yang gigih dan pemberani. Abraham Samad itu adalah teman, sahabat, guru juga. Selamat Abraham Samad, ewako (semangat),” Iwan Fals.
PinterPolitik.com
[dropcap]K[/dropcap]abar kedekatan mantan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Abraham Samad dengan musisi senior, Iwan Fals memang sering mencuat di pemberitaan. Kali ini Samad memperlihatkan kedekatan dengan Iwan saat dirinya mendeklarasikan diri sebagai Calon Presiden (Capres) 2019 bersama komunitas masyarakat Makassar di Anjungan Pantai Losari, Senin (7/5) sore.
Uniknya dalam deklarasi Samad tersebut terdapat sesi video testimoni dari Iwan yang ditampilkan di layar lebar. Mmm, udah cucok banget sih kalian berdua bisa keliatan akrab gitu. Ini bukan pertama kalinya loh keduanya terlihat saling mendukung. Sebelumnya di tahun 2015 malah Samad yang mengirim sajak ‘Robohkan Tembok Koruptor’ pada Iwan. Nostalgia nih ye.
Ya kali ini Samad juga membacakan sajak khasnya yang masih bertemakan korupsi, “Indonesia Berdaulat, Indonesia Bermartabat Tanpa Korupsi“. Katanya sih karena kasus korupsi yang begitu subur ini yang bikin Samad termotivasi maju pada Pilpres 2019. Tapi apa bermodalkan pernah menjabat sebagai ketua KPK udah cukup? Kok eike rasa kurang ya. Hadeuh, cape deh.
Presiden itu adalah jabatan politik. Kalau hanya pintar memberantas korupsi, belum tentu juga bisa membenahi aspek lain di negeri ini. Karena harmonisasi negeri ini dibangun dari adanya sinergis lobi politik. Jadi gak bisa seenak maunya sendiri loh ya. Kalau gak bisa beradaptasi, ya nanti malah jadi Presiden tanpa kuasa penuh. Malah bisa tergerus tuh dari dalam.
Sebagai ketua KPK, pasti posisinya jelas lah ya bersebrangan dengan koruptor. Tapi sebagai seorang Presiden RI itu beda cerita loh ya. Samad akan bertemu dengan banyak pihak, di mana bisa jadi mereka juga menjadi bagian dari mafia anggaran dan lain sebagainya. Berani Samad tangkap mereka? Silahkan aja sih, kalau nanti mau digonjang-ganjing pemerintahannya.
Kursi RI-1 itu untuk yang mampu mendudukinya, bukan yang mau mendudukinya aja. Kalau cuma mau sih, eike juga mau, kan penasaran seberapa empuk kursinya, hahaha. Sekarang dengan hanya bermodal testimoni musisi kenamaan Iwan Fals, Samad bisa dapet apa?
Jangan-jangan testimoni Iwan ini hanya sekedar dukungan gak enak hati aja pada Samad. Samadnya aja yang kepedean, ea ea ea. Iwan memberi dukungan Samad sebagai ketua KPK, ya ok aja. Kalau untuk maju Nyapres, mmm, masih banyak pilihan lain lah ya, hahaha.
Bagaimanpun manusia tetaplah manusia. Ia bisa saja menjadi sebaik Tuhan atau bahkan sejahat serigala. Jika Samad gak cukup cakap, maka kelak sebagai pemimpin bangsa ini, dirinya lambat laun juga bisa terkontaminasi. Seperti halnya yang dikatakan filsuf Desiderius Erasmus (1466-1536), ‘Man is to man either a god or a wolf.’ (K16)