“Buat apa (jadi politisi)? Semua sudah saya miliki. Saya lebih populer dari partai politik. Sebagai lawyer, pendapatan saya ratusan kali lipat daripada menjadi anggota DPR. Kepopuleran saya kadang-kadang setara menteri. Apalagi yang saya cari?” ~ Pengacara, Hotman Paris Hutapea.
PinterPolitik.com
[dropcap]H[/dropcap]otman Paris Hutapea, siapa yang gak kenal nama pengacara yang satu ini? Ketenaran dan kesuksesannya mengeruk pundi-pundi uang sebagai pengacara, ternyata membuat Partai Politik kepincut melirik ingin meminangnya sebagai politisi. Hotman jadi politisi? Sumpeh loh, emangnya cucok ya?
Sebagai pengacara papan atas di Indonesia, Hotman memang memiliki banyak klien penting yang juga sekaligus petinggi Partai Politik. Sebut aja Prabowo Subianto Ketua Umum (Ketum) Partai Gerindra, Airlangga Hartanto Ketum Golkar, dan Harry Tanoesoedibjo Ketum Perindo. Kliennya kelas berat euy.
Menurut Bang Hotman nih ya, beberapa partai politik sudah ada yang sempat meminangnya. Tapi sejauh ini, kayaknya dia belum tertarik tuh dengan dunia politik. Dia khawatir karakter bicara blak-blakannya bikin banyak politisi gerah seandainya nanti jadi politisi. Gak apa sih sebenernya, rakyat mah seneng-seneng aja kalau aib politisi pada dibongkarin, toh gak merugikan rakyat buahahahaha.
Selain itu, alasannya dia gak tertarik masuk dunia politik itu karena penghasilannya kecil banget. Gak level lah sama penghasilan pengacara yang bisa sampe 100 kali lipat dari politisi. Nah yang ini nih, baru yang namanya Somse (sombong sekali) hahaha. Kalau orang kaya somse, ya udah lah ya. Karena somse bukan hak segala bangsa, dia hanya milik orang kaya, Warbyazah.
Eits, tunggu dulu, curiganya nih ya, jangan-jangan dia gak mau masuk partai politik itu karena mungkin udah tahu kalau partai adalah mesin penyedot uang paling mengerikan yang pernah ada. Alih-alih namanya dielu-elukan untuk mendongkrak jumlah suara pemilih, dikawatirkan malah partai yang akan menyedot abis uang yang dimilikinya. Ngeri-ngeri sedap itu mah.
Tapi kalau disodorkan pertanyaan, pilih mana antara temenan sama politisi bersih sama politisi korup? Pasti dia jawab pilih yang korup. Politisi bersih mah gak guna buat dia. Lah iya lah. Kalau politisi korup kan nanti butuh jasa dia sebagai pengacara buat bela di persidangan. Kalau gitu, terima pinangan dari partai korup aja Bang, dijamin rezeki mengalir deras, buahahahaha.
Mungkin yang dikhawatirin Bang Hotman ini kalau posisi dia di partai yang justru dianggap sebagai sponsor pendanaan. Yang ada, uangnya terus mengucur deras untuk dana operasional partai. Walah, itu mah jenis kerjasama “Simbiosis Parasitisme”, di mana satu pihak diuntungkan dan pihak yang lain dirugikan. Tapi kan Bang Hotman tajir abis, masa iya takut diporotin partai? Siapa tau kalau masuk partai, suatu saat bisa maju diusung sebagai menteri, ya jadi Menteri Hukum dan HAM, pas lah ya sama Bang Hotman. (K16)