“Saya mengunjungi Hasanudin yang menderita gizi buruk. Mohon doanya agar program kesehatan yang sudah berjalan di Kota Bandung, bisa dilanjutkan untuk Jawa Barat,” ~ Calon Gubenur Jawa Barat, Ridwan Kamil.
PinterPolitik.com
[dropcap]D[/dropcap]alam setiap kesempatan Pemilihan Gubernur (Pilgub), sudah jadi hal lumrah bagi para kandidat untuk mengangkat isu seperti kesehatan, khususnya gizi buruk. Untuk beberapa wilayah di Indonesia, permasalahan gizi buruk memang sesuatu yang acap kali terjadi. Misalnya saja pada daerah pemilihan umum Purwakarta, Jawa Barat (Jabar). Calon Gubernur Jabar, Ridwan Kamil mengunjungi salah satu warga penderita gizi buruk.
Sepintas sih gak ada kendala ya dalam kunjungan Kang Emil (sapaan akrab Ridwan Kamil) terhadap warga penderita gizi buruk tersebut. Tapi belakangan, hal ini menjadi polemik. Pasalnya Hasanudin (18) -warga yang diduga mengalami gizi buruk- membantah kalau dirinya mengidap gizi buruk. Nah loh, kok bisa beda?
Bahkan dua kepala desa setempat, Desa Cadasmekar dan Sukasari merasa keberatan kalau Ridwan Kamil menyebut ada warga di daerahnya yang mengidap gizi buruk. Gak tanggung-tanggung loh, mereka berdua menuntut Kang Emil untuk meminta maaf secara terbuka. Kalau gak, ya siap-siap aja dilaporkan ke polisi.
Kok jadi pelik gini ya. Kayaknya Kang Emil tujuannya baik deh. Kan dia mengidentifikasi warga yang diduga gizi buruk. Toh saat itu juga ada dokter pendamping yang menyatakan Hasanudin menderita gizi buruk. Jadi kenapa dua Kades ini serasa kayak kebakaran jenggot ya. Biasa aja keles. Gak usah respon lebay gitu!
Berdasarkan keterangan Hasanudin, dia itu sedang menempung pendidikan di Pesantren Daarul Tawwabiin, Desa Karoya, Tegalwaru. Tapi kebetulan jam empat pagi dijemput oleh alumni pondok dengan motor untuk menuju rumah di Desa Cadasmekar. Dugaannya sih demi kepentingan gimmick kampanye.
Penculikan apa gimana sih? Kok pertemuan antara keduanya harus dikondisikan sedemikian rupa? Tapi apa benar Hasanudin menderita kurang gizi? Menurut Ujib (65), orantua Hasanudin, anaknya itu waktu kecil terkena penyakit liver sehingga pertumbuhannya terganggu. Tapi untuk gizi Hasanudin diklaim tercukupi.
Ayo loh kalau orangtuanya aja udah bilang gitu, sekarang Kang Emil mau bilang apa coba? Jadi bener gak nih kalau pertemuan itu settingan demi kepentingan gimmick kampanye? Orang yang disebut menderita gizi buruk juga menolak tuh dituding gitu. Kang Emil gak lagi nebar Hoax kan ya? Ya udah sih, kalau salah identifikasi orang, ya tinggal minta maaf. Kalau kata Gus Dur. “Gitu aja kok repot.” (K16)