“To find Margo Roth Spiegelman, you must become Margo Roth Spiegelman” – John Green, Paper Towns (2008)
PinterPolitik.com
Publik kini tengah diramaikan oleh beberapa isu, seperti penyebaran virus Corona, kasus Jiwasraya, kerugian Asabri, hingga kasus dugaan suap pergantian antarwaktu (PAW) PDIP. Namun, banyak pihak tampaknya terbawa perasaan (baper) atas hilangnya satu orang yang hingga kini tak diketahui keberadaannya, yakni eks-kader PDIP Harun Masiku.
Pak Harun yang kini menjadi buronan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) ini sebelumnya sempat dikabarkan telah berada di Singapura kala lembaga antirasuah tersebut menjalankan operasi tangkap tangan pada eks-Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) Wahyu Setiawan.
Salah satu pihak yang disebut-sebut baper adalah PDIP. Partai berlambang banteng itu sampai-sampai sempat membuat konferensi pers guna mengklarifikasi berita Pak Harun. Soalnya nih, Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto sempat dikait-kaitkan tuh dengan kasus ini.
Eh, tapi tunggu dulu. Ternyata, Pak Harun disebut oleh istrinya dan penelusuran media bahwa telah berada di Indonesia sejak 7 Januari 2020. Mendengar kabar itu, pihak keimigrasian, KPK, dan Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly langsung merevisi ulang terkait keberadaan terakhir Pak Harun.
Publik dan media pun akhirnya semakin hilang kesabarannya. Tak jarang KPK dan Pak Yasonna dicecar pertanyaan oleh para awak media mengenai keberadaan Pak Harun. Berita-berita di televisi dan media cetak juga taka da habisnya membahas perihal ini.
Politisi PDIP Trimedya Panjaitan juga sempat geram dan baper tuh sepertinya setelah politisi Demokrat Benny K. Harman menyebutkan bahwa Pak Harun berasal dari partai penguasa. Padahal, beliau tidak menyebukan nama PDIP sama sekali dalam ungkapannya.
Karni Ilyas – salah satu pembawa acara debat di salah satu saluran televisi – sampai-sampai heran lho dengan ke-baper-an yang ditimbulkan oleh hilangnya Pak Harun. Menurut beliau, kasus ini sampai-sampai membuat banyak orang baper dan sensitif.
Hmm, jadi mirip dengan alur cerita di film Paper Towns (2015) juga nih. Dalam film tersebut, dikisahkan seorang gadis bernama Margo Roth Spiegelman yang memutuskan untuk melarikan diri dari kehidupan lamanya guna melewati kehidupan barunya di kota berbeda.
Hilangnya Margo ini tentu membuat panik beberapa orang. Salah satunya adalah tetangga sebayanya, Quentin “Q” Jacobsen. Quentin yang ceritanya tengah baper ke Margo akhirnya pergi mencari tetangganya itu bersama teman-teman sebaya lainnya dengan mengikuti petunjuk-petunjuk yang ditinggalkan oleh Margo.
Kabar gembiranya sih adalah Margo berhasil ditemukan oleh Quentin. Meski sebelumnya Quentin sampai frustrasi dan ditinggal oleh teman-temannya, petunjuk yang diikuti oleh Quentin ternyata benar adanya.
Hmm, mungkin, baper yang serupa bisa jadi penting tuh untuk KPK dan lembaga penegakan hukum lainnya. Barang kali, dengan baper, komisi antirasuah tersebut bisa mencari petunjuk-petunjuk lain, seperti dengan penggeledahan atau penyadapan. Hehe. (A43)
► Ingin lihat video menarik lainnya? Klik di bit.ly/PinterPolitik
Ingin tulisanmu dimuat di rubrik Ruang Publik kami? Klik di bit.ly/ruang-publik untuk informasi lebih lanjut.