“Jika saya beri makan kepada si miskin, mereka menyebut saya malaikat. Bila saya tanya kenapa si miskin tidak mempunyai makanan, mereka menyebut saya komunis.”
PinterPolitik.com
[dropcap]B[/dropcap]adan Pengawas Pemilu (Bawaslu) baru saja menghimbau untuk tidak menggunakan isu kebangkitan Partai Komunis Indonesia (PKI) sebagai bahan kampanye oleh peserta Pemilu 2019. Terus pakai isu apa dong? Kalau pakai isu perselingkuhan boleh ya? Upps, petaka website skandal wkwkwk.
Anggota Bawaslu, Mochammad Afifudin berharap agar tim pemenangan masing-masing pasangan calon bisa cermat dan menghindari memilih isu-isu negatif dalam kampanye. Permasalahannya emang ada yang peduli sama isu tempe setipis kartu e-toll yang tarifnya sudah mencapai Rp15 ribu itu? Weleh-weleh.
Mungkin nih ya kubu pendukung Prabowo yang menggunakan isu bangkitin PKI di Pilpres 2019 sebagai bukti saking keabisan bahannya mereka, jadi terpaksa deh gunain isu itu.
Soalnya apalagi coba yang mau diserang? Mau bilang kafir, doi bisa jadi imam. Mau dibilang jelek, nanti dibilang main fisik. Jadi ya sudahlah, isu PKI saja yang bertindak! Share on XTidak hanya Mochammad, tapi mungkin Jokowi dan pendukungnya juga mengharapkan agar kubu sebelah tidak melakukan kampanye hitam dengan memakai isu-isu yang seperti selama ini.
Untuk masa kampanye yang sudah dimulai sejak 23 September 2018 lalu dan akan berakhir pada 13 April 2019 nanti, semua partai peserta Pemilu 2019 sudah menandatangi komitmen kampanye damai dengan menghindari politik identitas, ujaran kebencian, dan isu-isu negatif lainnya beberapa waktu lalu. Tapi kalian yakin mereka tidak akan nakal?
Hmmm, biasanya sih yang udah-udah, politikus kalau sudah buat janji sulit deh dipegang. Jangankan bikin surat kesepakatan, janji diatas Kitab Suci aja bisa mereka langgar. Betul apa betu?
Ya tapi bagaimana pun gengs, kalau kita sudah tidak bisa percaya lagi dengan para politkus, sebisa mungkin kita jangan ikut-ikut kayak mereka yang gengs. Caranya gampang kok, yaitu dengan tidak menggunakan dan ikut-ikut menyebarkan isu negatif. Gitu aja kita sudah menjadi bagian yang merawat kebhinekaan loh gengs!
Jadi kita komitmen di Pilpres 2019 dan Pemilu-pemilu ke depan harus adil sejak dalam pikiran! (G35)