Site icon PinterPolitik.com

Hanura Terjebak Rapor Merah?

Hanura Ngambek Gak Masuk Kabinet

Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura) (Foto : Beritagar)

“Sudah jatuh, tertimpa tangga pula.” – Peribahasa Indonesia


 PinterPolitik.com

Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura) tidak kelihatan nih batang hidungnya di kementerian besutan Jokowi. Padahal kemaren udah sempet berkeringat supaya Jokowi bisa kepilih lagi. Ketua DPP Hanura, Inas Nasrullah pun misuh-misuh kalo Jokowi milih cuman berdasarkan angka kayak kalkulator.

Belom selesai, mereka juga nyeret-nyeret partai lain kayak Partai Solidaritas Indonesia (PSI) dan Partai Persatuan Indonesia (Perindo) yang gak lolos ke parlemen tapi dapet jatah Wakil Menteri (Wamen).

Bau-baunya kecewa nih gak dilirik buat masuk ke kabinet, tapi gausah pasif agresif juga lah. Namanya juga hak prerogatif Presiden, ya suka-suka Jokowi lah. Tentunya pemilihan partai mana dan siapa saja yang jadi menteri dan wakilnya harus berdasarkan kalkulasi untung rugi politik, ekonomi, sosial dan embel-embel lainnya.

Ibarat Hanura ngambek gak naik kelas ke Jokowi. Terus pas pembagian tempat duduk strategis, PDIP dapet duduk di depan dan punya geng ekslusif, terus ada Gerindra yang bandel banget, tapi karena pinter makanya naik kelas juga, ada pun PSI yang loyal tapi karena anak baru dan kurang populer gak kepilih tapi dikasih hadiah.

Terus pas Hanura mau masuk eh gak kebagain kursi. Ya kan emang gak naik kelas. Toh rapornya juga jelek. Mari diperhatikan, Hanura saat ini saja sedang sibuk ngurus masalah internal partai. Sudah gitu karena banyak yang gak tahan, pada keluar dan mencar sana-sini ke partai lain.

Belom lagi kasus penusukan Pak Wiranto yang menggegerkan publik. Pak Wiranto ini kan bisa jadi adalah kader Hanura yang paling moncer karena jadi satu-satunya perwakilan Hanura yang bertahan di kabinet lalu. Kalau Pak Wiranto sakit, bisa aja sulit untuk menemukan kader Hanura dengan kaliber serupa.

Ya bukan salah Pak Jokowi toh. Tentunya di periode kedua ini Pak Jokowi justru dikejar untuk merealisasikan semua visi dan janjinya. Gimana jadinya kalau Hanura harus menyelesaikan masalah di kabinet tapi ternyata punya masalah di internal partai sendiri?

Sudahlah jangan rundung Pak Jokowi PHP dan gak solider, namanya juga politik. Mungkin Hanura harus sedikit berkaca, apakah daya tawarnya masih cukup atau gak di depan Pak Jokowi? (M52)

► Ingin lihat video menarik lainnya? Klik di bit.ly/PinterPolitik

Ingin tulisanmu dimuat di rubrik Ruang Publik kami? Klik di bit.ly/ruang-publik untuk informasi lebih lanjut.

Exit mobile version