Site icon PinterPolitik.com

Gubernur Anies Dipaksa Pindah?

Gubernur Anies Dipaksa Pindah?

Presiden Jokowi dan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan. (Liputan6)

“Presiden Jokowi minta izin DPR pindah Ibukota negara. Sebaiknya DPR buka kesempatan bagi publik umum mempersoalkan: apa urgensi pindah ibu kota dengan biaya Rp466 triliun?” – Emil Salim


PinterPolitik.com

Inisiasi pemindahan Ibukota Negara dari Jakarta ke Pulau Kalimantan sudah dinyatakan secara terbuka oleh Presiden Jokowi dalam pidato kenegaraan di depan para Pimpinan dan Anggota DPR, MPR, DPD dan lembaga tinggi negara.

Waduh, kalau sudah terang-terangan begini, kayaknya niatan mindahin Ibukota negara serius juga. Kirain cuma weleeeh weleeeh aja. Ehmm, maklum biasanya di negeri ini kan guyon mulu, hehehe.

Tapi buat mindahin Ibukota kan mahal banget, Rp 466 triliun lho. Presiden Jokowi kayaknya punya alasan khusus dan rahasia, sampe kudu banget pindah dalam tempo sesingkat-singkatnya.

Kayaknya mendesak banget ya, santai aja laah, weleeeh weleeeh, buru – buru banget emang dikejar siapa sih? Eiiittss, mendesak apa didesak ya? Uppsss, jangan salah kaprah, weleeeh weleeeh.

Spekulasi mulai bermunculan termasuk dari Mantan Ketua Dewan Pertimbangan Presiden era Presiden SBY, Emil Salim yang bilang kalo pemindahan Ibukota negara ke Kalimantan itu kebijakan yang mubazir dan tidak ada urgensinya.

Nahloh, pandangan dari seorang Mantan Ketua Wantimpres aja mubazir, kenapa masih ngotot mau mindahin ya? Unfaedah, Weleeeh weleeeh.

Kayaknya, Emil Salim harus jadi Wantimpres lagi nih supaya negara ga boros keluar uang banyak demi sesuatu yang belum jelas tujuannya. Sekarang kan negara ngutangnya banyak, anggaran banyak defisit, ehhh malah mau pindah Ibukota, mahal lagi, heuhhhh, ga ngerti lagi apa yang dipikir, zzzzzz.

Mending kalo Ibukota pindah langsung melesat ekonomi Indonesia, ehmmm, sebaliknya kalau nantinya jadi kota mati kaya Canberra, Australia atau Putrajaya, Malaysia gimana? Ibukota negara yang setiap akhir pekan sepi karena penduduknya pada pulang kampung, weleeeh weleeh.

Di sisi lain, usut punya usut, apa jangan-jangan Ibukota dipindahin itu gara-gara PDI Perjuangan tumbang dan jadi oposisi di Jakarta? Wuuuu, apa iya? Weleeeh weleeeh.

Waduhhh, kalau begitu mending PDIP tarung lagi aja di Pilkada nanti, jangan karena Gubernur Ibukota Indonesia berasal dari lawan politik malah Ibukota yang dipindahin, ambekan amat sih, weleeeh weleeeh.

Tapi jangan salah ya, mau ke mana kek Ibukota negara dipindahin, gimana kalau Anies Baswedan bakal tetep jadi Gubernurnya Ibukota Indonesia?

Semisal bulan depan pindah ke Kalimantan, Anies siap dicopot sebagai Gubernur Jakarta dan siap dilantik jadi Gubernur Kalimantan atau mana daerah mana kek yang jadi Ibukota Indonesia. Hayoooo, jadi pindahin Ibukota Indonesia ga kalau begini? Ambegan! Weleeeh weleeeh. (Z19)

Exit mobile version