“Kemenangan di berbagai daerah ini menambah kepercayaan diri Partai Golkar. Kemenangan ini menambah semangat untuk memenangkan kontestasi pemilu legislatif dan pemilu presiden,” ~ Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto.
PinterPolitik.com
[dropcap]S[/dropcap]ebagai partai senior, Golkar memiliki segudang pengalaman yang bisa diaplikasikan dalam setiap kesempatan Pemilu. Seperti pada Pilkada serentak 2018 ini, Golkar meraih 52,9 persen Pemilihan Gubernur (Pilgub). Persentase itu diperoleh berdasarkan hasil perhitungan cepat (quick count) usai Golkar memenangkan sembilan Pilgub di berbagai daerah.
Wah lumayan juga ya, bisa memenangkan setengah hati rakyat Indonesia. Itu artinya mesin partai Golkar cukup efisien tuh. Gak banyakcingcong tapi hasil kerjanya nyata. Gak pake gembar-gembor kayak partai oposisi yang hobi kampanye pake tagar #2019GantiPresiden. Tapi keok dulu di Pilkada serentak ini. Hadeuh, kician amat sih.
Meski gitu, Golkar sebenernya menargetkan lebih tinggi lagi loh, yakni sebesar 56 persen. Tapi daripada jumawa, jadi angka persentase yang didapat sekarangpun juga udah oke kok.Mmm, cara Golkarsomseemang beda deh, hahaha. Ya wajar aja sih kalau partai ini sedikit somse. Toh perolehan suara mereka di Pilgub emang yahud.Ntaps.
Apa artinya Golkar dengan ini pede menjajakan diri pada kontestasi Pilpres bulan April mendatang? Mmm, lebih dari cukup lah ya. Kemenangan Golkar di sembilan Pilgub ini bisa dijadikan keunggulan sebagai partai pengusung Calon Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada Pilpres 2019 mendatang. Lumayan lah, 50 persen suara udah ditangan.
Wah, roman-romannya ada yang lagi senyum semringah nih. Ya iya lah, siapa lagi yang senyumnya paling happy selain Ketua Umum Golkar, Airlangga Hartarto. Dengan perolehan Pilkada ini, Airlangga udah selangkah lebih dekat untuk bisa menaklukan hati Jokowi. Ya, siapa tau nanti hati Pakde Jokowi luluh dan meminang Airlangga jadi Cawapres.
Ngarep banget ya? Sabar-sabar! Meski Golkar udah pede banget dengan perolehan kemenangan di Pilkada kali ini, tapi tetep aja dia bukan yang jadi anak kesayangannya. Lah kok bisa? Ya iya lah, kan masih ada Partai NasDem dengan 11 kemenangan Pilgub.Mau somse? Malu keles. Mungkin ini yang bikin Golkar sadar diri, hahaha.
Meski hasil quick countmemperlihatkan 52,9 persen, tapi inget loh, itu gak tegak lurus mencerminkan elektabilitas partai semata. Kalau suatu saat ada kader Golkar yang tercyducklagi oleh Operasi Tangkap Tangan (OTT) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), ya amsyong aja deh citra partainya. Mendingan sekarang fokus dulu aja deh biar gak keok di Pemilu Legislatif. (K16)