“Jika kegagalan adalah sukses yang tertunda, berarti bisa kita harapkan kebohongan adalah jujur yang tertunda. Mengapa kalian pesimistis?” ~ Sujiwo Tejo
PinterPolitik.com
[dropcap]P[/dropcap]asca terciduknya Setya Novanto, Mantan Ketua Umum Partai Golkar yang terjerat dugaan kasus korupsi KTP-el, akhirnya menimbulkan pengharapan baru bagi penggantinya Airlangga Hartarto.
Terlebih, kegerahan ini dialami Partai Golkar karena selalu terbawa – bawa dalam kasus yang menimpa kadernya yang memakai rompi oranye khas Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), weleeeh weleeeh
Ketua Umum Partai Golkar sudah berganti, akankah Airlangga Hartarto bisa membawa Si Beringin ini menjadi lebih baik? Wedeewww, tenang saja, Airlangga membawa program besar untuk Beringin dengan jargon, Golkar Bersih!.
Weeewww, ngeri kali. Berasa kontradiktif ya dengan era Setya Novanto yang tercyyyyduuukk gara – gara korupsi. Hmmm, mungkin harapan baru telah datang, weleeeeh weleeeh.
Kalau merujuk ke jargon Airlangga, Golkar Bersih. Tentunya hal ini memerlukan pembuktian, karena belenggu kasus korupsi jangan lagi selalu hinggap di Partai Golkar, yuuuk bersih – bersih.
Belum saja memulai pembuktian – pembuktian, tahun 2018 justru menjadi pembuktian Partai Golkar yang gagal bersih – bersih. Uhuuuuukkk, uhuuukkk.
Dua kader Partai Golkar yang menjadi Bupati Jombang dan Bupati Subang sukses menggagalkan rencana Airlangga untuk menjadikan Partai Golkar bersih, ahhh syudahhhlah.
Rencana tinggallah rencana. Dua kader Partai Golkar ini bahkan tercyyydukkk dalam Operasi Tangkap Tangan (OTT). Entah lah, apakah ini prestasi untuk KPK atau justru aib bagi negeri ini?
Para kepala daerah yang duduk disinggasana menunduk tak berdaya seperti kehilangan kehormatannya, padahal kehormatannya itu mereka gadaikan dengan sejumlah uang, weleeeh weleeeeh.
Lantas bagaimana Airlangga mengembalikan semangat Partai Golkar untuk menjadi partai yang bersih? Mengingat ada satu lagi anggota DPR dari Partai Golkar juga digelandang ke KPK karena terlibat dalam dugaan korupsi Bakamla. Ahhhh syudahhhhlah, ampuuuun.
Dikala Partai Golkar yang ingin bersih – bersih, masih ada aja kadernya yang mengotorinya lagi. Hadeuuuhhhh, wadeeeziiiigggg.
Sebagai Ketua Umum, Airlangga mau melakukan apa? Mana pembuktian Partai Golkar yang ingin menjadi Partai bersih? Huuuffft, hanyalah wacana. (Z19)