“Bencilah dosa, sayangilah orang yang berdosa.” ~Mahatma Gandhi
PinterPolitik.com
[dropcap]R[/dropcap]ekam jejak partai Golkar atas kasus korupsi yang menjerat para kadernya bukan main banyaknya. Beberapa kasus malah menjadi pemberitaan fenomenal bak drama-drama di TV, sebut saja kisah kabur-kaburan Setya Novanto. Kira-kira drama doi bakal dapat piala citra nggak sih? Setidaknya dapatlah nominasi aktor pria paling tidak masuk akal. Hehehe.
Kali ini giliran mantan Sekretaris Jenderal Golkar Idrus Marham dan kader Golkar Eni Maulani Saragih yang harus berurusan dengan KPK atas dugaan kasus suap PLTU Riau-I dan Golkar diduga ikut menikmati uang haram tersebut. Wow!
Berkali-kali Eni bilang kalau Rp 2 miliar yang didapatkan dipakai untuk biaya musyawarah nasional luar biasa Golkar pada Desember 2017 lalu. Tapi tentu Golkar nggak mau ngaku dong. Mau ditaro mana muka partai beringin tersebut? Ehh emang masih punya? Ups!
Tapi gaes, Juru Bicara KPK Febri Diansyah bilang, kalau ada yang mengembalikan uang ke KPK. Diduga uang tersebut digunakan untuk kegiatan partai. Ihiw deh.
Kalau partai ikutan korupsi berjamaah, kira-kira kadernya kayak apa? Share on XSekretaris Jenderal Partai Golkar, Lodewijk Fredrich Paulus membantah kalau uang berjumlah Rp 700 juta yang dikembalikan ke KPK merupakan inisiatif partai. Ia mengklaim kalau uang tersebut merupakan inisiatif individu.
Menurutnya, pengembalian uang tersebut berkaitan dengan permintaan mantan Menteri Sosial yang juga Pelaksana tugas Ketua Umum Partai Golkar Idrus Marham.
Lodewijk mengatakan, kalau saat ini Golkar sudah menyerahkan kasus tersebut kepada yang berwajib. Saat ini partai hanya ingin fokus mengkampanyekan slogan partai “Golkar Bersih”. Hal tersebut guna mencegah kader-kader lain agar tidak tersangkut kasus hukum.
Nah, iya dong. Coba bagaimana itu caranya agar sikap jujur dan adil tertanam di hati para kadernya? Masa mau kena kasus hukum mulu. Emangnya nggak malu? Hihihi.
Lodewijk kembali menegaskan perkara dugaan korupsi kader Golkar tidak terkait dengan Golkar secara institusi.
Iya iya, aku coba percaya deh sama kamu. Tapi janji lain kali jangan bohong lagi ya. Hehehehe. (E36)