HomeCelotehGerindra Ternyata Baperan

Gerindra Ternyata Baperan

“Reputasi dan nama baik Gerindra sebagai partai pembela rakyat kami bangun dengan keringat, darah, dan airmata selama lebih sepuluh tahun dan tidak akan kami biarkan tercoreng oleh siapapun.” ~ Ketua Bidang Hukum DPP Partai Gerindra Habiburokhman


PinterPolitik.com

[dropcap]A[/dropcap]pa sih berita yang paling menyenangkan untuk ditulis mengenai Partai Gerindra? Setiap kali ada yang bisa ditulis, paling enggak jauh-jauh dari nyinyiran-nya Fadli Zon, atau keluhan Habiburokhman yang enggak abis-abis tentang pemerintahan Jokowi. Kayaknya mentang-mentang jadi oposisi, komentarnya harus yang negatif terus ya?

Ternyata eh ternyata, fenomena ini enggak hanya dirasakan oleh para pencari berita dan pembacanya aja, tapi juga oleh Wakil Sekertaris Jenderal Gerindra Nuruzzaman. Permasalahan yang paling utama sih, karena Nuruzzaman enggak terima sama perkataan Fadli Zon yang menghina KH Yahya Cholil Staquf.

Gara-gara kesel, makanya Nuruzzaman memutuskan untuk hengkang dari partai besutan Prabowo itu. Hmm, sebenarnya sih wajar aja ya kalau ada kader yang memutuskan keluar karena merasa tidak seirama dan sejalan dengan partainya. Itukan hak orang tersebut, udah banyak kok kader partai lain yang melakukan hal sama.

Tapi kalau di Gerindra, ternyata jadi masalah lho. Bahkan sampai mau disomasi segala! Ampun dah, itu partai kok baperan amat ya. Pasalnya sih sederhana aja, Nuruzzaman cuma bilang kalau Jakarta itu kota intoleran dan enggak sependapat ama Fadli soal Kyai Yahya. Taelaaah, kayak gini doang aja mau di somasi coba.

Baca juga :  Andra and the Backbone: Victory

Kalo dipikir-pikir, pernyataan Nuruzzaman kan enggak nyerang-nyerang Gerindra banget kok. Coba liat aja tuh Titiek Soeharto yang keluar dari Golkar dan ngancem mau ngambil 20 persen suara Golkar buat Partai Berkarya. Nah itu baru wajar deh, kalau kader Golkar pada baper. Nah, ini nyerang aja enggak, malah di somasi. Sungguh aneh!

Merujuk pernyataan Johann Wolfgang von Goethe dari Jerman yang punya seabrek profesi – dari novelis, sastrawan, humanis, ilmuwan, sampai filsuf ini – orang-orang yang terlalu sensitif alias baperan, biasanya orang yang tengah merasa tidak percaya dengan dirinya sendiri. Woooh, apa artinya somasi itu dilayangkan Habiburokhman karena Gerindra takut kehilangan Nuruzzaman? Sae low lah kalau begitu, Bur! (R24)

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

#Trending Article

More Stories

Informasi Bias, Pilpres Membosankan

Jelang kampanye, pernyataan-pernyataan yang dilontarkan oposisi cenderung kurang bervarisi. Benarkah oposisi kekurangan bahan serangan? PinterPolitik.com Jelang dimulainya masa kampanye Pemilihan Presiden 2019 yang akan dimulai tanggal...

Galang Avengers, Jokowi Lawan Thanos

Di pertemuan World Economic Forum, Jokowi mengibaratkan krisis global layaknya serangan Thanos di film Avengers: Infinity Wars. Mampukah ASEAN menjadi Avengers? PinterPolitik.com Pidato Presiden Joko Widodo...

Jokowi Rebut Millenial Influencer

Besarnya jumlah pemilih millenial di Pilpres 2019, diantisipasi Jokowi tak hanya melalui citra pemimpin muda, tapi juga pendekatan ke tokoh-tokoh muda berpengaruh. PinterPolitik.com Lawatan Presiden Joko...