“Negeri ini, Republik Indonesia, bukanlah milik suatu golongan, bukan milik suatu agama, bukan milik suatu kelompok etnis, bukan juga milik suatu adat-istiadat tertentu, tapi milik kita semua dari Sabang sampai Merauke!” ~ Soekarno
PinterPolitik.com
[dropcap]P[/dropcap]emilu akan segera digelar dan para politisi siap berkelakar, tidak hanya soal visi misinya, tapi juga soal agama dan suku bangsa.
Ya, politik identitas adalah senjata ampuh untuk meraup simpati rakyat, untuk meraih suara-suara pemilih, sekaligus untuk menakut-nakuti soal dosa jika tak memilih tokoh tertentu atau mendukung tokoh lainnya.
Miris ya? Tapi begitulah adanya. Kalau kata Wakil Ketua Umum Gerindra Ferry Julianto, politik identitas itu lumrah. Semua politisi di berbagai negara melakukannya. Jadi, kenapa Gerindra tidak? Ckckckck.
Anggota Dewan Pembina Partai Gerindra Djoko Santoso mengatakan, Tim Pemenangan Prabowo-Sandi akan membuat Satuan Tugas (Satgas) Agama di dalam struktur timses.
Satgas tersebut dibentuk untuk memberikan tausiyah atau ceramah pada masyarakat agar tetap bersatu melaksanakan Pemilu, tentu dengan arahan harus memilih Prabowo-Sandi? Kan maksudnya kampanye itu merayu rakyat agar memilih. Hihihi.
Djoko mengatakan Satgas Agama salah satunya akan diisi oleh ulama-ulama dari GNPF Ulama.
Wah, berati GNPF Ulama sudah pasti mendukung Prabowo-Sandi dong? Loh, kalau gitu kenapa harus bikin Ijtima Jilid II? Apa nggak buang-buang energi dan duit? Mending bikin acara reuni Ijtima Ulama aja, sekalian main arisan mungkin? Toh pandangan politiknya sejalan. Ya khan? Hehehe.
Oh ya, lalu bagaimana dengan Rizieq Shihab? Masuk Satgas Agama juga nggak? Kalau iya, ada baiknya beliau diberikan arahan dulu sebelum menasihati orang lain, takut khilaf lagi bilang kalau Pancasila ada di pant**. Eh, ini sih jaga-jaga aja. Ya, nanti kalau dipolisikan lagi kan nggak lucu. Bisa-bisa ngungsinya makin jauh. Hehehe.
Selain para ulama, Satgas Agama juga akan diisi juga oleh tokoh-tokoh dari agama lain, seperti pendeta misalnya. Hmm, jangan lupa dipastikan personilnya lengkap ya, Pak!
Negeri kita kan dilimpahi dengan beragam suku dan agama. Itu kenapa kita membutuhkan pemimpin yang bisa menjaga bumi nusantara tetap harmonis. Kita membutuhkan pemimpin dengan hati seluas tanah ibu pertiwi, yang jujur dan adil. (E36)