“Komunikasi kita dengan Demokrat bagus. Namun kalau Demokrat berkeinginan agar Pak Prabowo tidak maju sebagai Capres pada Pemilu nanti, artinya mereka tidak mendukung. Ya enggak apa apa juga. Kami menghormati.” ~ Sekjen Partai Gerindra, Ahmad Muzani.
PinterPolitik.com
[dropcap]J[/dropcap]adi partai anak bawang itu rasanya emang gak banget. Disaat yang lain udah melaju kencang memutuskan arah dukungan, beberapa partai termasuk Partai Demokrat masih aja wolesbelum menentukan arah koalisi.Jadi wajar rasanya baik Gerindra sebagai pendukung Prabowo Subianto maupun partai-partai pendukung Presiden Joko Widodo (Jokowi) jual mahal terhadap segala tawaran dari Demokrat.
Sialnya, Demokrat saat ini gak punya jagoan yang bisa disejajarkan dengan elektabilitas Prabowomaupun Jokowi. Kalau sekedar Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), eike rasa jauh dari mumpuni lah ya karena masih kurang pengalaman. Paling cuma layak jadi Menteri aja. Meski gitu Demokrat tetep gak patah arang loh dan tetep membuka peluang. Nice!
Sejauh ini langkah Demokrat dalam mendekati Gerindra memang dengan mensyaratkan agar Prabowo gak maju dalam Pilpres 2019 mendatang. Dukungannya sih terlihat menggiurkan. Toh Demokrat dulu pernah berkelakar memberikan tiga hal besar pada Partai yang akan mereka dukung.
Pertama, suara yang 10,19 persen dari perolehan Partai Demokrat. Kedua, ada sosok Ketua Komando Tugas Bersama (Kogasma) Demokrat, AHY yang diklaim menguasai suara pemilih milenial. Ketiga, adanya figur Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang telah berpengalaman memimpin negeri ini selama 10 tahun. Caem.
Tapi apa iya dengan beragam tetek bengek itu Gerindra bakal kesemsem dan mengiyakan Demokrat menjegal langkah kaki Prabowo menuju kursi RI-1? Ya kali Gerindra bakalan ikhlas. Aya aya wae ah. Lagian Gerindra sadar benar kok amunisi Demokrat cuma sebatas figur AHY-nya itu.
Mungkin di hati Prabowo, melihat tawaran Demokrat ini semacam barteran yang mau menang banyak, hahaha. Pemberian dukungan gak seberapa, tapi permintaannya muluk banget.Ngarep tingkat tinggi itu mah. Wajar kalau Gerindra oga ‘diketekin’ kayak gitu. Emang siap Demokrat? Udah lewat keles jayanya.
Ya udah sih, dari pada komunikasi politik dengan Gerindra masih maju mundur cantik, ya mending Demokrat mulai merapat mendukung koalisi Presiden Petahana Jokowi. Baiknya sih buang gengsi sesaat demi bisa melanggengkan masa depanAHY dalam kancah politik.Salah langkah berkubu, ya bisa amsyong masa depan Demokrat ke depannya.(K16)